Nafsiah Mboi

Jakarta(Metrobali.com)-

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, Indonesia telah siap menghadapi epidemi seperti Ebola dan 100 rumah sakit di seluruh provinsi telah disiapkan untuk kemungkinan tersebut.

“Ke-100 rumah sakit itu disiapkan untuk epidemi lain yang akan dirujuk ke sana sesuai aturan yang berlaku. Ebola perawatannya tidak berbeda dengan virus lain,” ujar Menkes di Jakarta, Selasa (19/8).

Ke-100 rumah sakit itu awalnya disiapkan pada saat terjadi epidemi flu burung pada tahun 2008.

Dengan bantuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Menkes mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menyusun sistem penanggulangan epidemi sesuai dengan aturan International Health Regulation (IHR).

“Kita sudah siapkan sistem sesuai IHR yang terdiri dari pengawasan, deteksi hingga pengobatan dengan tindakan-tindakan yang sesuai standar,” ujar Menkes.

Beberapa RS yang telah siap untuk menangani kasus Ebola jika masuk ke Indonesia adalah RS Persahabatan dan RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso untuk di Jakarta.

Sedangkan di daerah lain juga telah disiapkan RS rujukan untuk penanganan Ebola maupun penyakit infeksi lainnya.

WHO telah menyatakan Ebola sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia (Public Health Emergency of International Concern) pada 8 Agustus 2014 dan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dalam waktu yang relatif singkat.

Sebelumnya, Menkes mengatakan kemungkinan penularan Ebola di Indonesia relatif kecil karena tidak memiliki penerbangan langsung ke tiga negara episenter wabah, yakni Guinea, Sierra Leonne dan Liberia.

Selain itu, sejak wabah terjadi WHO dan negara-negara anggotanya telah memperketat arus perjalanan manusia dari dan menuju ketiga negara tersebut termasuk Indonesia. AN-MB