Bebas_5

Jembrana (Metrobali.com)-

Ratusan awak media dan fotografer serta wisatawan dari Bali dan luar Bali menonton dan mengabadikan lomba Mekepung Lampit di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Minggu (26/11).
Mekepung Lampit yang menyediakan hadiah jutaan rupiah ini juga diabadikan fotografer sekaligus seniman kawakan asal Ubud, Gianyar, Mario Balanco.
“Mekepung Lampit ini menutup serangkaian lomba Mekepung sepanjang tahun 2017” ujar Koordinator Mekepung, Made Mare, Minggu (26/11).
Menurut Perbekel Desa Melaya ini, Mekepung Lampit dilaksanakan di persawahan yang berair dan berlumpur dengan menggunakan lampit (alat membajak sawah).
“Berbeda dengan Mekepung, tapi sama-sama menggunakan sepasang kerbau. Kalau Mekepung memakai kereta sirkuitnya tanah” jelasnya.
Mare mengatakan warga Jembrana patut berbangga pasalnya hampir setiap tahun peserta lomba Mekepung mengalami peningkatan, demikian juga dengan jumlah penonton.
“Tahun lalu yang ikut 27 peserta. Tapi tahun 2017 ini diikuti 38 peserta. Ini sangat membanggakan” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan Mekepung Lampit merupakan atraksi budaya masyarakat Jembrana yang agraris.
Melalui event Mekepung Bupati Cup dan Jembrana Cup pihaknya berharap budaya khas Jembrana ini tetap lestari.
Dalam upaya menarik kunjungan wisata dan melestarikan tadisi Mekepung pihaknya juga telah membangun sirkuit mekepung permanen di Anjungan Cerdas Jalan Nasional.
“Nanti disana akan digelar eksebisi Mekepung secara rutin sehingga wisatawan yang lewat bisa mampir untuk menyaksikan Mekepung” ujarnya. MT