ilustrasi perumahan

Jakarta(Metrobali.com)-

Masyarakat sulit membeli rumah dengan harga terjangkau di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (Jabodetabek) karena mahalnya harga rumah dan properti lainnya di wilayah itu.

“Harga paling murah Rp120 juta untuk tipe 36 dengan dua kamar tidur. Itu di wilayah Parung Panjang dan Tajur Halang,” ujar seorang pengunjung pameran properti BTN, Harris di Balai Sidang Jakarta, Selasa (19/8).

Parung Panjang merupakan daerah di Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Tangerang.

Akses termudah di daerah tersebut ke Jakarta hanyalah dengan KRL ke Tanah Abang yang ditempuh dengan waktu 45 menit.

Sementara, Tajur Halang adalah kecamatan di Kabupaten Bogor. Akses transportasi di Tajur Halang banyak, namun jauh dari stasiun kereta.

Sedangkan, harga properti di daerah yang relatif dekat dengan Jakarta sekitar Rp300 juta-Rp500 juta untuk tipe 36 dengan dua kamar tidur.

Harris menjelaskan, dengan penghasilannya yang hanya Rp3,5 juta dan sudah mempunyai dua anak, tentunya tidak mampu membeli rumah di Tangerang dan Depok yang cicilannya mencapai Rp2 juta per bulan.

“Parung Panjang dan Tajur Halang bisa, tetapi jauh dari tempat kerja. Kalau KRL gangguan, malah repot,” kata Harris.

Dia mengaku belum bisa memutuskan untuk membeli rumah dalam waktu dekat karena ketiadaan biaya.

Seorang petugas pemasaran, Jay, mengaku pihaknya sudah tidak lagi menjual rumah bersubsidi.

“Sudah habis. Sekarang adanya yang harga Rp140 juta,” kata Jay.

Direktur Utama BTN Maryono berharap total transaksi pameran properti mencapai Rp2,5 triliun.

Pameran itu berlangsung 16 Agustus hingga 24 Agustus. Pameran itu didukung lebih dari 178 pengembang.

Lokasi properti yang dipamerkan yakni dari kawasan Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, Batam, Kendari, Balikpapan, Samarinda, Makasar, Bali dan Kendari. AN-MB