Buleleng, (Metrobali.com)

Sekitar 150 hektare tanaman padi terancam gagal panen. Bagaimana tidak, pasalnya bencana tanah longsor sepanjang 30 meter yang menutupi saluran irigasi induk di Desa Rangdu, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng pada Rabu, 6 Januari 2021 mengairi 4 subak. Diantaranya Subak Rangdu, Subak Ringdikit, Subak Tegal Tua Bubunan, dan Subak Tegal Anyar Bubunan.

Bak gayung bersambut, DPRD Kabupaten Buleleng dalam hal ini Komisi I dan Komisi II DPRD Buleleng melakukan pantauan langsung ke lokasi longsor pada aliran irigasi induk di Desa Rangdu pada Selasa, (19/1/2021).

Artinya peristiwa tanah longsor sepanjang 30 meter menutup saluran induk irigasi yang terletak di perbatasan Desa Rangdu dan Desa Mayong yang mengairi 4 subak tersebut mendapat perhatian serius dari para wakil rakyat Kabupaten Buleleng.

Wal hasil dari pantauan dilapangan, ditemukan sekitar 150 hektare tanaman padi terancam gagal panen di Tahun 2021 ini.

Usai melakukan pantauan,
Ketua Komisi II Putu Mangku Budiasa, SH,MH mengatakan pihaknya dari Dewan Buleleng turun langsung kelapangan, bersama Dinas PUPR Kabupaten Buleleng. Tujuannya, untuk memastikan keberadaan saluran irigasi yang terdampak longsor di Desa Rangdu, yang terjadi pada Selasa, 6 Januari 2021 lalu.

“Longsoran yang menutupi irigasi induk Desa Rangdu ini harus segera mendapat penanganan pihak terkait,” ucapnya tegas.

Dan apapun upayanya, menurut Mangku Budiasa pihak Pemerintah Daerah harus segera bertindak. Sehingga dalam waktu dekat ini air dapat disalurkan kembali ke masing-masing subak yang terdampak.

“Kami akan segera melakukan koordinasi guna menentukan langkah-langkah berikutnya dengan para pihak yang terkait. Baik dengan Dinas PUPR maupun dengan BPBD Kabupaten Buleleng untuk menentukan langkah-langkah penanganan lebih lanjut” tandas Mangku Budiasa.

Apa yang disampaikan Ketua Komisi II Dewan Buleleng ini, mendapat respon positif dari para petani setempat. Karena
Hal tersebut dianggap telah sesuai dengan harapan dari para petani, seperti yang di sampaikan Ketut Surama. “Kami sangat berharap, agar hal ini segera ditangani oleh pemerintah. Sehingga sawah kami dapat terairi kembali.” ujarnya.

Sementara itu Perbekel Desa Rangdu, Made Gargita Yadnya mengaku sangat berterimakasih atas kunjungan para Wakil Rakyat ke desanya. Menurutnya dari kunjungannya ini, merupakan hal yang sangat positif. Dalam artian DPRD Buleleng sangat respek terhadap laporan dan permasalahan yang di alami oleh masyarakat petani.

“Semoga apa yang menjadi harapan masyarakat petani, dengan segera dapat diwujudkan. Walaupun baru sebatas perbaikan darurat, yang terpenting air dapat mengalir dulu ke sawah-sawah kami.“ tutupnya.

Usai melakukan pantauan irigasi, rombongan Dewan Buleleng ini melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Busungbiu, terkait dengan musibah longsor yang terjadi di Desa Sepang. Hal itu dilakukan, guna menentukan langkah-langkah koordinasi dengan dinas terkait. Sehingga penanganannya dapat dengan segera dilaksanakan. Dan ditangani dengan baik. GS