Jembrana (Metrobali.com)-

Lolos dari Gilimanuk, bukan berarti Slamet (44) dan Johan (30) bisa melenggang menuju Denpasar. Pasalnya saat lewat di Jalan Udayana, Negara, depan Polsek Kota Negara, jalur uatama Denpasar-Gilimanuk, mereka terjaring oprasi gabungan, Sabtu (1/12) malam.

Selain berhasil mengamankan 2 orang duktang asal Jawa lantaran tidak dilengkapi identitas diri (KTP), yang kemudian dipulangkan, tim gabungan dari Polsek Kota Negara, TNI dan Sat Pol PP Pemkab Jembrana juga berhasil menjaring 4 orang pengendara kendaraan roda dua dan 2 sopir truk yang ketahuan tidak membawa surat ijin mengemudi (SIM). 

Kapolsek Kota Negara, Kompol M Didik Wiratmoko mengatakan oprasi gabungan bersama Pol PP ini sebagai upaya mengantisipasi masuknya bahan-bahan berbahaya dan gangguan keamanan jelang Word Trade Organization (WTO) yang akan dimulai 3 Desember ini. Selain itu juga guna mengantisipasi masuknya duktang tanpa identitas.

Menurutnya dalam oprasi tersebut pihaknya berhasil menilang 4 orang pengendara sepeda motor dan 2 orang sopir truk lantaran tidak membawa SIM. “Mereka yang tidak membawa SIM, kami tilang” jelas Wiratmoko.

Putu Widarta, Kasat Pol PP Jembrana, dikonfirmasi seusai oprasi gabungan mengaku telah memulangkan 2 orang duktang asal Jawa. Kedua orang yang dipulangkan itu menurutnya lantaran tidak membawa identitas diri. “Saat ditanya katanya mau ke Denpasar, tapi karena tidak membawa KTP, mereka kami minta balik untuk melengkapi identitas diri. Siapapun boleh masuk Bali, tapi tolong bawa kelengkapan identitas diri (KTP)” ujarnya.

Armadi (46), salah satu sopir truk yang tidak membawa SIM, saat dikonfirmasi mengaku lupa membawa SIM, lantaran SIM-nya itu telah mati. namun saat ditanya kenapa di Gilimanuk bisa lolos, ia hanya tersenyum.

Demikian juga dengan Johan(30) duktang asal Banyuwangi. “Saya buru-buru, jadi lupa membawa KTP. waktu di Gilimanuk juga tidak diperiksa” ujarnya. MT-MB