sukhoi

Denpasar (Metrobali.com)-

Pangkalan Udara Ngurah Rai, Bali, akan diperkuat oleh empat unit Sukhoi yang disiagakan di Pangkalan Udara Hassanudin, Makassar, untuk mengamankan wilayah udara menjelang pelaksanaan “Bali Democracy Forum” (BDF) VII.

“Kami akan diperkuat satu ‘flight’ (penerbangan) yang terdiri dari empat unit sukhoi yang akan melakukan patroli udara,” kata Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai Kolonel Pnb Sugiharto PW, di Denpasar, Selasa (7/10).

Dia menjelaskan bahwa pesawat tempur itu tidak ditempatkan di Denpasar melainkan di Landasan Udara Makassar untuk melakukan patroli udara dan kembali lagi ke pangkalan semula.

Selain pesawat canggih buatan Rusia, pihaknya juga akan diperkuat oleh empat unit pesawat F-16 yang juga akan melakukan patroli udara yang disiagakan di Landasan Udara di Madiun, Jawa Timur.

Selain itu pihaknya juga menyiagakan dua unit pesawat Hercules di Skuadron 32 di Malang, Jawa Timur dan Skuadron 31 di Halim Perdanakusumah di Jakarta.

Sugiharto menjelaskan bahwa kawasan udara di dekat Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dan Nusa Dua dengan radius 32 noutical miles harus bebas dari layang-layang.

Hal itu untuk menghindari gangguan penerbangan yang sempat dialami oleh helikopter TNI yang sempat mengalami insiden baling-baling pesawat tersangkut tali layang-layang saat patroli pengamanan APEC 2013 lalu.

“Kami sudah koordinasi dan kerja sama dengan aparat teritorial agar dua hari sebelum BDF semua sudah ‘clear’,” ucapnya.

BDF VII, forum menteri luar negeri tahunan, digelar di Nusa Dua Kabupaten Badung pada 10-11 Oktober 2014 yang dihadiri oleh empat kepala negara di Asia Tenggara yang membahas perkembangan demokrasi di kawasa Asia Pasifik. AN-MB