Menteri Perhubungan saat berbincang dengan Bupati Jembrana I Putu Artha dan Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi

Jembrana (Metrobali.com)-

Kelaikan kapal di Penyebrangan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana menjadi perhatian Menteri Perhubungan Ignatius Jonan. Pasalnya kapal-kapal yang beroperasi di Selat Bali sebagian besar dibuat tahun 1970-an. Kapal yang beroperasi di selat Bali ini juga dinilai terlalu kecil sehingga perlu diperbaharui dan diperbesar.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan saat berkunjung di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Sabtu (27/12) kemarin. “Kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sebaiknya harus kapal yang memiliki kapasitas besar,  kalau dibawah 1000 gross ton, lebih baik dipindahkan ke pelabuhan yang lebih kecil” jelas Ignatius dihadapan jajaran ASDP.

Hadir saat kunjungan Menteri Perhubungan itu, Bupati Jembrana Putu Artha dan Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi serta sejumlah SKPD di lingkup Pemkab Jembrana.

Ignatius juga meminta kelaikan kapal yang beroperasi di Penyebrangan Gilimanuk-Ketapang menjadi prioritas utama. sehingga penyeberangan Gilimanuk-Ketapang dapat berjalan dengan aman. “Nanti kita akan awasi lebih ketat lagi, tapi kalau ganti kapal itu urusan operator” jelasnya. MT