Denpasar (Metrobali.com)-

Black campaign (kampanye hitam) yang selama ini menyudutkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika bahwa Mangku Pastika memiliki beberapa bisnis seperti Pasar Oleh-oleh Bali, perusahaan Taksi dan lain-lain, sudah terbantahkan.  Ketua Tim Verifikasi KPK Agung Kusnandar Bidang Pencegahan menegaskan dalam melakukan verifikasi kekayaan Mangku Pastika, KPK tidak menemukan Mangku Pastika memiliki perusahaan bisnis, seperti pasar Oleh-oleh Bali, perusahaan taksi dan lain-lain.

Penegasan itu disampaikan Agung Kusnandar, kepada wartawan usai memverifikasi kekayaan Mangku Pastika Kamis (11/4) di rumah kediamannya Perumahan Teras Ayung Denpasar. “Kami sudah lakukan verifikasi. Semuanya berjalan lancar, kami tidak menemukan perusahaan seperti Pasar Oleh-oleh, perusahaan taksi seperti yang anda tanyakan,” ujarnya.

Sebelumnya, kandidat Gubernur Bali yang diusung koalisi Golkar-Demokrat dan tujuh partai lainnya, Made Mangku Pastika pagi tadi menjalani verifikasi harta kekayaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Verifikasi itu sebagai syarat mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 15 Mei 2013.

Tim KPK yang dipimpin Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Dedie A Rachim, tiba di kediaman Made Mangku Pastika di kompleks perumahan  Teras Ayung, Jalan Gatot Subroto, Denpasar. Dedie dan tim tiba sekira pukul 08.00 WITA.

Dedie disambut Made Mangku Pastika. Ia pun menyampaikan maksudnya soal klarifikasi dan verifikasi Laporan Penyelenggara Negara Harta Kekayaan (LPHN). Usai menyampaikan itu, Dedie kemudian beranjak meninggalkan rumah berlantai dua yang menghadap Sungai Ayung yang membelah Kota Denpasar.

Pada saat itulah Made Mangku Pastika memberikan empat buah buku yang bercerita tentang dirinya. Satu di antara empat buku itu berjudul “Mangku Pastika di Mata Media” yang ditulis para jurnalis di Bali.

“Ini bukan kampanye. Saya berikan buku ini sekedar untuk lebih mengenal saya,” dalih Pastika, Kamis 11 April 2013. Dedie yang diberikan buku itu menerima dengan senang hati. Dedie menuturkan jika ia sebetulnya telah mengenal Made Mangku Pastika. “Tapi dengan buku ini saya akan lebih mengenal tentang bapak,” kata Dedie.

Menurut Dedie, dari catatan KPK, mantan Kapolda Bali itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2008 lalu, ketika kali pertama Pastika mencalonkan diri menjadi gubernur berpasangan dengan Anak Agung Ngurah Puspayoga. Keduanya kala itu diusung PDIP.

Namun kini Made Mangku Pastika memilih maju melalui koalisi Golkar-Demokrat daj tujuh partai lainnya. Sementara PDIP mengusung kader tulennya, Anak Agung Ngurah Puspayoga, Wakil Gubernur Bali saat ini.

“Sebelumnya beliau melaporkan harta kekayaan pada tahun 2002 saat menjadi perwira tinggi di Mabes Polri,” kata Dedie. BOB-MB