IMG-20160824-WA087
Denpasar, (Metrobali.com) –
‎Meski sempat mundur dari jadwal start dikarenakan kondisi air yang masih surut, para peserta kompetisi balap jukung tetap semangat dalam berkompetisi meraih juara di SVF tahun ini. Setidaknya 25 Jukung ambil bagian dalam kompetisi yang digelar sebagai bagian dari SVF yakni Sanur Jukung Festival.
Dilepas di Pantai Segara Ayu Sanur oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Wayan Gunawan, seluruh peserta memulai race dengan menuju lautan lepas ke arah selatan selanjutnya kembali lagi ke garis finish juga di Pantai Segara Ayu Sanur. Tidak ada perbedaan tahun ini bila dibandingkan tahun kemarin, seluruh peserta mendapat kemudahan membentangkan layar dengan cuaca yang sangat bagus.
Ida Bagus Wisnu Diwangkara Koordinator umum mengatakan, Sanur Jukung Festival adalah salah satu program unggulan dari SVF. Kemasan festival yang ditandai dengan selebrasi kebersamaan dalam berlomba menjadikan event ini sangat meriah. Peserta tahun sekarang masih sama seperti tahun yang lalu, yakni diikuti 5 kelompok sekaa Jukung yang ada di Sanur. Tampilan di hari pertama tepat di pembukaan Festival menjadi warna tersendiri bagi SVF 2016.
Lebih lanjut menurut Gus Wisnu, panggilan akrab koordinator umum ini,  persaingan setiap tahun selalu memberikan respon positif, dimana disamping olah ketrampilan mengemudikan jukung juga bagaimana ia menaklukkan arus laut yang kadang berubah setiap saat. Dalam kompetisi tahun ini kelompok 5 menyabet seluruh juara sebagai juara I diraih I Wayan Suwena dengan nomor perahu 100. Juara II I Wayan Gara Nomor perahu 1. Juara III I Nyoman Metra nomor perahu 117. Sedangkan untuk juara harapan masing-masing I Made Ardika dari kelompok 3, Oka Sulaksana dari kelompok 4 dan Wayan Turis dari kelompok 3.
Sepertinya kelompok lain harus mengiklaskan tahun ini kelompok 5 menyapu bersih predikat juara. Tahun lalu persaingan yang ketat sesama kelompok jukung, dan tahun ini  bisa dipatahkan sapu bersih oleh kelompok jukung 5 Sanur. Selanjutnya para juara akan mendapatkan tropi dan hadiah uang tunai dari Sanur Village Festival.
Sanur Village Festival 2016 adalah tahun pelaksanaan festival kebanggan masyarakat Sanur yang ke sebelas. Sebuah pelaksanaan yang membingkai acaranya dalam sebentuk tema utama “Tat Twam Asi”. Tema ini berangkat dari pemaknaan filosofi kandungan ajaran Hindu tentang “aku adalah engkau dan engkau adalah aku”. Dengan mengedepankan pengenalan jati diri secara universal, tema ini memiliki relevansi pada banyak hal termasuk hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, maupun manusia dengan alam atau yang dikenal dengan Tri Hita Karana.
Secara simbolisme pelaksanaan angka tahun ke-11, menempatkan angka kembar atau posisi angka yang bisa dikaitkan memiliki dimensi yang sama antara kanan dan kiri. Menghubungkan kesamaan ini Panitia Sanur Village Festival 2016 mengembangkan menjadi dialog ruang dalam melihat aku dan engkau yang sama, seperti konsep Tat Twam Asi. Mengkemas branding “Tat Twam Asi” Sanur Village Festival, mengejewantahkan suatu rencana aksi strategis, terpadu dan berkelanjutan dari tema-tema utama Sanur Village Festival sebelumnya. Untuk itu Tat Twam Asi sekaligus bisa dikatakan sebagai bagian refleksi dari dasa warsa pelaksanaan Sanur Village Festival. JAK-MB