Wakil Gubernur Ketut Sudikerta melepas peserta Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run yang ke 30 di Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Wakil Gubernur Ketut Sudikerta melepas peserta Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run yang ke 30 di Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar, Selasa (31/1). Pelepasan ditandai dengan penyerahan obor perdamaian kepada peserta.

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang diwakili Wakil Gubernur Ketut Sudikerta melepas peserta Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run yang ke 30 di Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar, Selasa (31/1). Pelepasan ditandai dengan penyerahan obor perdamaian kepada peserta.

 Dalam sambutannya yang dibacakan Wagub Sudikerta, Gubernur Bali menyambut baik penyelenggaraan Sri Chinmoy Oneness Home Peace Run 2017 di Bali untuk kesekian kalinya. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi bagian rutin kalender acara di Bali dari tahun ke tahun. “Saya berharap Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat Bali pada umumnya, serta turut berpartisipasi dalam memperkenalkan Bali dan Indonesia di mata dunia,” katanya.

 Direktur Eksekutif Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run Salil Wilson mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang dikunjungi peserta lari estafet pada tahun 2017 ini. “Tahun ini kami akan membawa obor ini ke lebih dari 100 negara,” jelasnya. Ia menambahkan pendiri Oneness-Home Peace Run, Sri Chinmoy memuji Bali sebagai tempat terbaik yang pernah dikunjunginya. Ini karena Bali memiliki ketulusan, kesederhanaan, kesucian, kerendahan hati dan kedamaian. “Kami ingin memberikan penghormatan kepada pemimpin dan masyarakat Bali karena telah menjadi penjaga, pelayan dan pelindung sesuatu yang kami rasakan sebagai surga dunia,” katanya.”

 Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run merupakan kegiatan lari estafet dengan membawa obor sebagai simbol aspirasi kedamaian bagi umat manusia, dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan semangat perdamaian, keharmonisan, kesatuan serta mempererat hubungan persahabatan secara internasional.

 Tampak berbagai peserta dari berbagai negara mengikuti perhelatan ini di Bali, baik itu dari benua Eropa, Asia, Australia, Amerika dan Afrika yang jumlahnya lebih dari 30 negara peserta. AD-MB