Infantri Ardiansyah

Denpasar (Metrobali.com)-

Batalyon Infantri 900/Raider Komando Daerah Militer IX/Udayana menggelar simulasi penanggulangan terorisme guna meningkatkan kemampuan taktik dan teknik personel.

“Ini merupakan latihan rutin untuk meningkatkan kemampuan teknik dan taktik dalam penanggulangan teroris untuk sasaran yang bersifat khusus,” kata Komandan Latihan Mayor Infantri Ardiansyah, di Denpasar, Selasa (30/9).

Latihan tersebut dilaksanakan oleh sekitar 50 tim Penanggulangan Terorisme yang dilengkapi senjata laras panjang dan peralatan tempur lainnya.

Dalam latihan tersebut diskenariokan sekelompok teroris separatis “Bali Merdeka” yang bergabung dengan jaringan internasional “Negara Islam Irak dan Suriah” (ISIS) melakukan penyanderaan terhadap pemimpin Gedung Keuangan Negara di Denpasar yang saat itu tengah melakukan rapat.

Para teroris kemudian meminta agar rekan-rekan mereka yang ditahan di LP Kerobokan, Denpasar, agar segera dibebaskan.

Sebagian dari teroris yang ditahan itu sebelumnya juga melakukan penyanderaan terhadap para penumpang pesawat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.

Selain meminta pembebasan teroris, para penyandera itu juga meminta sejumlah makanan dan obat yang dimanfaatkan petugas untuk menyelinap dan melakukan evakuasi terhadap sandera.

Saat mengantarkan makanan melalui katering, petugas bersenjata lengkap kemudian menyusup hingga akhirnya terjadi aksi tembak-menembak.

Adegan selanjutnya yang diperagakan yakni penghadangan petugas Yonif/900 Raider terhadap teroris yang berupaya membawa para sandera dengan kendaraan bus.

Aksi kejar-mengejar layaknya film Hollywood itupun terhenti setelah petugas dengan sigap menghentikan laju kendaraan teroris teroris.

Total aksi penyelamatan tersebut dilakukan tak kurang dari lima menit berkat kerja sama antarpetugas.

Untuk memuluskan simulasi itu, Jalan Kusuma Atmaja Renon ditutup beberapa menit. Aksi “heroik” petugas itupun menjadi tontonan warga yang saat itu tengah berada di kawasan Lapangan Niti Mandala Renon. AN-MB