Karangasem (Metrobali.com)
Tewasnya salah satu warga Nongan karena di gigit kera membuat masyarakat di wilayah tersebut bernisiatip untuk memburunya.  Pemburuan dilakuka.hari rabu 16/5 sekira 07.00 wita pagi. Tidak tanggung tanggung pemburuan melibat 9 Banjar dengan total kurang lebih sekitar 500 orang warga Nongan dan sekitarnya.
Warga berpencar menelusuri Tukad Banke, Desa Nongan, Rendang, Karangasem. Penelusuran dilakukan sepanjang 2 km dari TKP korban Nyoman Gunung ditemukan meninggal dunia karena gigitan kera tersebut. Diketahui 9 Banjar yang terlibat pemburuan tersebut adalah  banjar tengah, nongan kaler, banjar bucu, banjar Sekar, Banjar Sigar, Banjar Sarena Kaler, Banjar, banjar saren tengah, banjar kaler dan banjar Segah. Sebelum melakukan pemburuan diawali dengan kegiatan ritual berupa persembahyangan di Pura Dalem Men Sulasi dan Taman Sari. Pemburuan tahap pertama berakhir sekitar pukul 11.00 wita siang. Kera yang diburu belum berhasil diketemukan atau ditangkap.
Lanjut  Pencarian kembali  dilakukan hingga sore hari, namun warga tidak menemukan buruannya.
Perlu diketahui Kera gila tersebut telah menelan dua korban. satu luka parah dan satunya tewas. Korban luka adalah I Wayan Tawan (50) asal Jepung Agung, Bangli. Saat itu korban sedang mandi di sore hari (9/5) lalu. saat asik mandi korban diserang kera jantan tersebut. Untungnya korban berhasil ditolong warga. Korban mengalami luka cukup parah pada bagian punggung dan perut. Atas luka tersebut korban sempat rawat inap di RSU Sanglah beberapa hari. Sementara korban kedua adalah I Nyoman Gunung (52). Kejadiannya hampir sama yaitu korban saat itu sedang mandi sore lalu (14/5) di sungai kecil dekat kandang sapi miliknya. Akibat gigitan kera tersebut Korban mengalami luka parah pada paha, batis, tangan dan dada dan ditemukan meninggal dunia oleh warga.
Sementara itu menurut Kepala Desa Nongan I Nengah Supartama mengatakan kalau ciri- ciri kera tersebut adalah berbadan besar dengan umur yang cukup matang. “Ya sebesar anjing herder dan taringnya cukup runcing,” ungkapnya.  Diketahui salah satu mata kera tersebut diduga buta, karena ditembak warga. Mungkin akibat dari  penembakan tersebut diduga sang kera balas dendam menyerang warga.
Untuk diketahui di kawasan tersebut memang tidak ada populasi kera. Kalaupun ada letaknya cukup jauh dari pemukiman warga. Diduga kara liar tersebut adalah peliharaan warga yang terlepas. Pemburuan terhadap kera tersebut melibatkan aparat keamanan seperti Polisi, TNI dan Tagana Karangasem. Warga sendiri bertekad akan melakukan pencarian sampai kera tersebut ditemukan. Namun pencarian pertama benar benar nihil dan sang kera pun menghilang.
Sementara itu Kapolres Karangasem AKBP Jefri Torende mengakui pihak Polsek sempat mengajukan ijin untuk menembak mati kera tersebut. “Ya saya ijinkan untuk ditembak saja kalau itu kera liar tidak ada yang memelihara,” ujarnya.
Sementara itu mulai pukul 15.00 wita pencarian kembali dilakukan. hanya saja pencarian kali ini tidak melibatkan warga yang cukup besar karena justru membuat sang kara bersembunyi. Pencarian dilakukan secara terbatas olah TNI, Polri dan Relawan serta dari Dinas kehutanan. Bahkan pihak Dinas Kehutanan sempat memancing sang monyet dengan Pisang di Sungai biasa dia menyerang warga. Di dalam pisang tersebut sudah di isi racun. Hingga berita ini diturunkan kera gila tersebut belum berhasil diketemukan. SUS-MB