Keterangan foto: Sejak Minggu (5/5) malam, Ketua Panwaslu Kecamatan Rendang, Karangasem Gede Artana, hanya tergolek lemas tak berdaya, di kediamannya Banjar Pempatan, Rendang Karangasem/MB

Karangasem (metrobali.com) –

Tak biasa, cerita pemilu, yang mengisahkan caleg gagal yang banyak stres. Namun pemilu kali ini, justru banyak penyelenggara yang stres. Salah satunya Ketua Panwaslu Kecamatan Rendang, Karangasem Gede Artana.

Sejak Minggu (5/5) malam, ia hanya tergolek lemas tak berdaya, di kediamannya Banjar Pempatan, Rendang Karangasem. Bahkan Ia sempat tak mengenali siapapun dan kerap mengigau, “Dua Desa Belum Pleno, NKRI Pancasila Harga Mati,”.

Keponakan Artana, Meli Melani menutukan, pamannya sebelumnya masih dalam keadaan sehat, dan tak pernah memiliki riwayat penyakit. “Hanya saja, habis sidang pleno kecamatan drop, lemas, sempat di bawa ke klinik, dan opname 1 hari, tapi karena hasil pemeriksaannya tidak papa, dipulangkan lagi,” ungkap Meli.

Hingga pagi ini (6/5), Artana masih tergolek lemas, rekan-rekannta datang untuk menjenguk, namun Artana hanya diam, nampak tak satupun orang dapat berkomunikasi dengannya.

Sementara itu, Korsek Bawaslu Karnagasem, Gede Parta mengungkapkan. Hari ini rencana, Artana akan difasilitasi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di RS Sanjiwani , Gianyar. Ia mengungkapkan, kejadian penyelenggara pemilu , kelelahan yang berakibat fatal, bukan hanya terjadi kali ini. Bahkan sebelumnya ada salah satu anggota Bawaslu, yang mengalami patah tulang , akibat kecelakaan usai mengawal pemilu.

“Ya, saya berharap semua pihak penyelenggara, bila ada kejadian seperti ini agar melapor, sehingga kami akan laporkan ke pusat,” ungkap Parta. Ia menambahkan, pihak penyelenggara pusat, sedang merencanakan, bagi penyelenggara yang sakit saat karena bertugas, akan mendapat kompensasi biasa pengobatan.

Pewarta: Made Yunda
Editor: Hana Sutiawati