Foto: Ketua Karang Taruna Kota Denpasar I Ketut Ngurah Aryawan bersama jajaran Koramil 1611-01/Denpasar Timur dan generasi muda saat melepas 20 ribu bibit ikan nila Sungai Tagtag, Kelurahan Peguyangan, Kota Denpasar, Jumat pagi (29/11/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Karang Taruna Kota Denpasar bersinergi dengan Koramil 1611-01/Denpasar Timur menggelar aksi sosial peduli lingkungan di sekitar Sungai Tagtag, Banjar Tagtag, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Jumat pagi (29/11/2019).

Kegiatan diisi dengan aksi penebaran 20 ribu bibit ikan nila, 5 ribu bibit ikan lele, penanaman 200 bibit pohon sirsak dan cempaka dan aksi bersih-bersih lingkungan di sekitar Sungai Tagtag.

Acara diikuti ratusan orang dari kalangan anggota legislatif Karang Taruna Kota Denpasar, jajaran Koramil 1611-01/Denpasar Timur, dari Pemerintah Kota Denpasar seperti Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum, anggota Jumantik (Juru Pemantau Jentik).

Aksi peduli lingkungan yang juga digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Juang Kartika Tahun 2019 Kodim 1611/Badung disambut antusias puluhan pelajar dari SMK Bali Dewata, mahasiswa Diamond Internasional, para musisi dari Roxanne Blues Brothers serta melibatkan pula masyarakat setempat.

Ketua Karang Taruna Kota Denpasar I Ketut Ngurah Aryawan mengungkapkan aksi yang bersinergi dengan TNI dan berbagai pihak ini merupakan bentuk kepedulian nyata Karang Taruna dalam ikut menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan di Kota Denpasar.

“Dalam momentum apapun Karang Taruna Kota Denpasar tidak berhenti cinta lingkungan dan melakukan aksi sosial. Kami juga tidak pernah lelah bersinergi dengan TNI sebagai bentuk aksi nyata kami ikuti atasai masalah sosial dan lingkungan di Denpasar,” ungkap Ngurah Aryawan.

Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi Sungai Tagtag yang kumuh. Karenanya dengan aksi peduli lingkungan ini diharapkan semoga ke depan sungai ini bisa lebih bersih.

“Sempadan sungai juga harus dijaga dari pelanggaran, masyarakat jangan mencaplok sempadan sungai. Sanitasi penduduk sekitar sungai juga harus diperhatikan,” harap Ngurah Aryawan.

 

Tujuannya aksi sosial ini juga untuk mengajak dan menggugah kesadaran generasi muda cinta lingkungan. Khususnya menjaga kebersihan sungai-sungai yang ada di ibukota Provinsi Bali ini.

Sebab kebersihan sungai ini vital bagi kebersihan lingkungan . Kalau sungai kotor dan penuh sampah, lingkungan menjadi tidak asri dan bisa jadi sumber banjir di musim hujan. Apalagi menjelang musim hujan, jadi sungai-sungai di Denpasar harus dijaga kebersihannya.

Danramil 1611-01/Denpasar Timur Kapten I Ketut Darmawan mengapresiasi dan menyambut positif aksi sosial peduli lingkungan dan masyarakat hasil sinergi Karang Taruna Kota Denpasar dengan pihak TNI. Apalagi sebentar lagi musim hujan, jadi aksi bersih-bersih di bantaran sungai ini bisa mencegah banjir.

“Semoga sinergi ini makin terjalin kuat dan banyak hal bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dari sampah dan hal lainnya,” kata Kapten Darmawan.

Apresiasi serupa disampaikan Lurah Peguyangan AA Gede Agung Darma Putra atas kegiatan yang disambut antusias banyak pihak dan didukung penuh juga warga setempat.

“Terima kasih Karang Taruna. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga lingkungan Tagtag Kaja, Tengah, dan Kelod,” katanya.

 

Aksi sosial Karang Taruna bukan kali ini saja melainkan rutin dilaksanakan sebagai bentuk sumbangsih mewujudkan perubahan Kota Denpasar yang lebih baik.

Misalnya dilakukan Karang Taruna lewat berbagai aksi sosial seperti donor darah, membantu anak-anak disabilitas, membantu warga miskin sembako murah hingga bedah rumah, membantu siswa kurang mampu hingga mengatasi masalah sanitasi lingkungan.

“Kami tidak perah berhenti karena memang tugas dan peran Karang Taruna adalah ikut menangani masalah sosial,” imbuh Ngurah Aryawan, tokoh muda milenial yang dikenal berjiwa sosial tinggi dan dekat dengan warga ini.

Ke depan pihaknya pun akan terus meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak dalam ikut menjadi agen perubahan menangani masalah sosial dengan aksi nyata bukan wacana.

“Sinergi rutin dibangun tidak bisa bangun organisasi dan membangun Kota Denpasar sendiri-sendiri tapi harus rangkul semua komponen yang ada,” tutup Ngurah Aryawan. (dan)