Jadi Pulau Terbaik Nomor Dua di Dunia, Bali Sebaiknya Berbenah
Denpasar (Metrobali.com)-
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali IB Ngurah Wijaya terkait soal peringkat Bali sebagai pulau terbaik versi majalah ternama belum lama ini. Bahkan menurutnya, sejak tahun 2014 lalu Bali selalu menjadi pulau terbaik.
“Kalau untuk di Asia, Bali selalu nomor satu. Sementara untuk dunia, Bali menjadi nomor dua. Namun sebenarnya ada banyak yang harus dibenahi secara cepat. Sebab bila tidak, Bali akan menjadi rusak dan jangan pernah berharap Bali bisa mendapatkan seluruh peringkat yang ada. Dalam beberapa tahun ke depan Bali tidak akan mendapatkan peringkat yang sama,” jelasnya dihubungi di Denpasar, Senin (4/1).
Ia menjelaskan, dari hasil skor, perbedaan nilai antara peringkat kedua (Bali) dengan peringkat yang di bawahnya, sangat sedikit. Artinya, bukan tidak mungkin Bali akan disalip oleh destinasi lain di dunia karena persaingan yang ketat dan luar biasa.
Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dibenahi di Bali dalam beberapa pariwisata. Pertama, implementasi UU Pariwisata yang sampai saat ini belum dilakukan.
“Pusat sudah keluarkan PP, sementara Bali sendiri belum belum ada Perda atau Pergub dalam menerapkan UU Pariwisata tersebut. Sementara kebutuhan lapangan saat ini sudah sangat mendesak,” ujarnya. Hotel di Bali saat ini sudah kelebihan kamar tetapi izin akomodasi pariwisata terus dikeluarkan pemerintah. Cepat atau lambat akan terjadi perang tarif kamar hotel di Bali dan Bali akan dijual secara murah meriah.
“Coba dibayangkan, destinasi terbaik dunia tetapi harganya sangat murah,” ujarnya. Kedua, soal tata ruang Bali yang hingga kini masih terjadi banyak pelanggaran. Bali itu sangat tidak ketat penerapan tata ruang. Ruang terbuka hijau dilanggar, sempadan pantai, sungai, gunung, masih dilanggar.
Ketiga, yang paling krusial adalah masalah sampah, macet dan air bersih. Sampah di Bali masih menjadi momok yang menakutkan. Manajemen sampah belum diterapkan secara baik dan benar. Di TPA Suwung misalnya, masih saja tercium aroma yang tidak sedap. Padahal lokasi itu berdekatan dengan Pelabuhan Benoa, lokasi pariwisata dan juga pemukiman warga. Kemacetan juga menjadi tantangan Bali Bali. Bali yang sangat kecil ini dijejali dengan jutaan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Setiap jalur baru dibuka selalu dipenuhi kendaraan. Krisis air bersih juga menjadi tantangan tersendiri. Bila tidak dibenahi mulai sekarang, Bali tidak banyak berharap untuk mendapatkan peringkat terbaik dunia. Itulah sebabnya, BPPD Bali menyusun degradasi pariwisata Bali. Hasilnya akan diberikan kepada seluruh pihak terkait untuk melindungi Bali dari degradasi pariwisata tersebut.
Seperti diketahui, Majalah serta situs Travel+Leisure yang berpusat di New York City menempatkan Pulau Bali menjadi kedua terbaik di dunia tahun 2016, di bawah Pulau Galapagos, Equador (score:90,82). Sedangkan Bali, Indonesia dengan score 88,98.
Sementara itu untuk di peringkat Asia sebagai pulau terbaik di Asia maka majalah tersebut menempatkan Bali menjadi nomor satu dengan score 88,98 mengalahkan Maldives (score:88,53) dan Phuket, Thailand (score: 79,22). Majalah Travel+Leisure merupakan majalah travel bulanan yang berbasis di New York dengan jumlah pembaca sebanyak 4,8 juta orang. Majalah ini diterbirtkan oleh Time Inc. Majalah ini juga merupakan kompetitor terberat Conde Nast Traveler dan National Geographic Traveller.
Berikut peringkat pulau terbaik di dunia versi Travel+Leisure, Minggu (3/1/2016).
1. Pulau Galápagos, Equador (score: 90,82)
2. Bali, Indonesia (score: 88,98)
3. Maldives (score: 88,53)
4. Tasmania, Australia (score: 88,32)
5. Santorini, Yunani (score: 87,93)
6. Moorea, French Polynesia (score: 87,90)
7. Maui, Hawaii (score: 87,89)
8. Kauai, Hawaii (score: 87,88)
9. Great Barrier Reef, Australia (score: 87,31)
10. Malta (score: 86,90). SIA-MB
1 Komentar
Di Bali sudah kelebihan Kamar hunian. Perang tarif sudah terjadi.Izin akomodasi mudah dikeluarkan sepanjang mampu bayar meskipun luas tanah cuma beberapa are dan tidak layak bangun, jalur ramai dan tanpa lahan parkir yang memadai. Yang penting inget kasi cuk keaparat terkait beres dah….Revoulusi mental cuma wacana…ru…Yang penting kantong sendiri tambah tebal……Contoh hotel : Grand Mas Tuban, Natya hotel, Q Htl, Sense Sunset dsbnya…coba cek ke lapangan pak….trotoar jadi parkir permanen…