Foto: Anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) sela-sela kegiatan donor darah di Jro Amatra, Kerobokan, Badung, Kamis (28/5/2020).

Badung (Metrobali.com)-

Masyarakat Indonesia bersiap menyosong New Normal sebagai sebuah pilihan yang realistis untuk diputuskan oleh pemerintah dalam menghadapi ancaman Covid-19 ini.

New Normal sebagai sebuah istilah yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal.

Namun perubahan ini ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Berbagai sektor perekonomian pun bersiap menghadapi New Normal ini. Malah ada kesempatan atau peluang-peluang baru yang tercipta termasuk di sektor pertanian dan pangan.

Karenanya Anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra mengajak para petani, peternak, nelayan dan para UMKM di sektor pangan menyambut masa New Normal ini dengan penuh optimisme.

“New Normal momentum untuk kembali menggeliatkan sektor pertanian dalam arti luas dan meningkatkan ketahanan pangan kita,” kata Adhi Mahendra Putra.

Hal ini disampaikan di sela-sela  aksi kemanusiaan donor darah dan pembagian vitamin C di Jro Amatra, Kerobokan, Badung, Kamis (28/5/2020) serangkaian menyambut HUT ke-60 SOKSI.

Dalam menyambut New Normal, Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali yang akrab disapa Gus Adhi ini pun telah menyiapkan Rumah Pangan Sehat.

Ini sebagai wahana  menyediakan pangan sehat dan memberdayakan para petani, peternak, nelayan dan para UMKM di sektor pangan.

“Rumah Pangan Sehat ini merupakan suatu konsep menyambut New Normal yaitu meningkatkan imunitas tubuh dengan pangan sehat,” kata Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini.

Keberadaan Rumah Pangan Sehat ini juga diharapkan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat akan pentingnya memperoleh pangan-pangan yang sehat dan bermutu.

Seperti namanya, Rumah Pangan Sehat ini akan menyediakan berbagai bahan pangan sehat, segar dan berkualitas dengan harga terjangkau.

Misalnya disediakan berbagai jenis ikan salah satunya ikan kembung yang kaya gizi, kandungan omega 3 jauh lebih banyak dari ikan salmon namun harganya sangat terjangkau.

Disediakan pula berbagai jenis sayuran sehat, hingga berbagai bahan pangan organik lainnya. Termasuk berbagai olahan bunga rosella (baik dalam bentuk teh, serbuk, sirup, dll) yang kaya manfaat dan sangat baik untuk kesehatan.

Konsep Rumah Pangan Sehat ini juga selaras dengan pelestarian lingkungan. Sebab musibah bisa saja datang dari lingkungan, sehingga dalam New Normal ini Gus Adhi juga menekankan bagaimana pilar ekonomi dalam memberdayakan lingkungan itu sendiri.

“Bali ini daerah pariwisata dan perlu kita sediakan sehat, bersih dan harganya terjangkau sambil tetap kita mengedepankan pelestarian lingkungan misalnya dengan pangan organik dari hasil pertanian organik,” ujar Gus Adhi.

Rumah Pangan Sehat ini nantinya dikelola dengan polanya kemitraan bersama para pelaku UMKM yang akan menyerap hasil pertanian, peternakan dan perikanan lokal Bali untuk dapat membantu nelayan dan petani sehingga mereka punya harapan produksi yang lebih panjang dan bermanfaat.

Rumah Pangan Sehat ini untuk di awal rencananya akan beroperasi dulu di Kota Denpasar. Dicanangkan paling tidak ada 40 Rumah Pangan Sehat yang tersebar di seluruh kecamatan untuk melayani kebutuhan pangan sehat masyarakat.

“Tahap awal kita akan resmikan Oktober nanti di Denpasar. Dengan Rumah Pangan Sehat masyarakat bisa memperoleh pangan yang sehat dan terpenuhi kebutuhan nutrisinya,” tandas Gus Adhi. (wid)