panusunan siregar 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Inflasi Kota Singaraja, Bali utara sebesar 0,64 persen selama bulan April 2015 akibat kebijakan pemerintah terkait kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan turunnya tarif dasar listrik.

“Tingkat inflasi tahun kelender April 2015 sebesar 0,79 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni April 2015 terhadap April 2014 sebesar 9,50 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin (4/5).

Ia mengatakan, peningkatan harga ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,12 persen, kelompok sandang 0,67 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,54 persen.

Sedangkan untuk penurunan harga ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,11 persen, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Panasunan Siregar menjelaskan, komoditas yang mengalami peningkatan harga tertinggi selama bulan April 2015 antara lain tomat sayur, bawang merah, telur ayam ras, jeruk, kemeja panjang katun, tongkol pindang dan pepaya.

Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei, 72 kota di antaranya mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tual 1,31 persen serta terendah di Cilacap 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,69 persen dan terendah di Sukabumi dan Kendari masing-masing 0,03 persen.

Jika diurutian dari kota yang mengalami inflasi tertinggi, maka Kota Singaraja menempati urutan ke-14 dari 72 kota di Indonesia yang mengalami inflasi, ujar Panasunan Siregar.AN-MB