164548_620

Denpasar (Metrobali.com)-

Salah seorang peserta Konvensi Partai Demokrat Ali Maskur Musa mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang mengedepankan dialog dalam menyelesaikan permasalahan dan menghindari terjadinya konflik.

“Selain hal itu, kita membutuhkan pemimpin yang bisa menjaga kemajemukan bangsa yang multi kultur ini,” kata Ali Maskur Musa yang juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu di Ashram Gandi Puri, Kesiman, Denpasar, Rabu (19/2).

Terkait dengan kemajemukan bangsa, anggota BPK 2009-2014 menyampaikan bahwa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi acuannya karena Presiden ke empat Indonesia tersebut dinilai mampu memberikan contoh toleransi.

“Pada saat Gus Dur memimpin ada beberapa daerah yang sering terjadi konflik dapat diredam dengan mengedepankan dialog dan menghargai perbedaan,” katanya.

Menjadi pembicara dalam acara peluncuran program daur ulang sampah plastik dan organik oleh Ashram Gandhi Puri, pria yang sering disapa Cak Ali menilai bahwa pemerintah masih kurang menjaga lingkungan padahal hal tersebut sangat penting.

“Seperti eksploitasi tambang besar-besaran tanpa memperhatikan lingkungan, memang hal tersebut memberikan pemasukan yang besar pada negara, tapi akan menimbulkan kerusakan alam,” ujarnya.

Selain hal itu, ia menilai alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian sangat cepat di Indonesia. Pertahun alih fungsi lahan tersebut mencapai 1,1 juta hektare.

Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) periode 2012 – 2017 itu menilai langkah yang diambil oleh Ashram Gandi Puri adalah sebuah contoh kongkrit dalam penyelamatan lingkungan.

“Saya sangat apresiasi kegiatan yang dimulai oleh Ashram Gandhi ini,” ujarnya. AN-MB