Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan bahwa situasi keamanan tidak jatuh dari langit (taken for granted), melainkan suatu keadaan yang harus dibangun oleh semua insan pariwisata, aparat Keamanan termasuk stakeholder dan masyarakat Bali. Demikian disampaikan saat acara launching Sistem Manajeman Pengamanan Terpadu (SMPT) menjelang pelaksanaan KTT APEC 2013 bertempat di Nusantara Room,The Westin Nusa Dua, Bali (21/8).

Menurutnya kecendrungan masyarakat Bali sering cepat  lupa dan  lengah terhadap faktor keamanan ini. Begitu Bom meledak semua serba ketat  dan tidak selang berapa lama kendor lagi. “ Jangan sampai kasus bom Marriott Jakarta terulang kembali. Itu kan bom dibawa masuk melalui tukang bunga florist dan tidak terdeteksi oleh security”,imbuhnya.

Oleh karenanya Gubernur minta semua harus di cek. Menurut Gubernur Sementara ini untuk menjamin keamanan menjelang APEC 2013 biarlah kita sedikit mengorbankan faktor kenyamanan dulu demi terciptanya keamanan. “ Satu petasan sebesar kepala meledak di sini, saya yakin APEC batal di Bali, dunia pariwisata hancur, hotel bangkrut, pegawai di rumahkan, perekonomian hancur dan seterusnya. Saya tahu karena dulu mengalaminya, begitu beratnya beban masyarakat Bali’ “ tegasnya.  

Lebih jauh Gubernur berharap  dengan adanya Sistem Pengamanan yang diprakarsai oleh Polda Bali sejak tahun 2004 dapat diintegrasikan dengan program-program keamanan lainnya baik yang dilaksanakan oleh pihak hotel, masyarakat dan pemangku kepentingan pariwisata lainnya sehingga kondisi keamanan yang kondusif sebagai prasyarat penyelenggaraan berbagai pertemuan penting di Bali dapat kita wujudkan,” katanya.

Dalam rangka pelaksanaan SMPT ini Polda Bali telah melakukan reverifikasi sistem manajemen pengamanan hotel terhadap 26 Hotel di Bali dengan katagori tingkat keamanan paling tinggi Platinum, Gold dan Silver. Dari penilaian terdapat 10 hotel yang belum bisa mencapai ketiga katagori tersebut sehingga tidak bisa dinilai. Oleh karenanya Gubernur Pastika akan meminta Kapolda Bali  untuk menangani hal ini untuk melakukan pembinaan sehingga layak untuk dikunjungi. ”Minimal 1 bulan  sudah selesai sehingga tidak mengganggu pelaksanaan KTT APEC.” tandasnya.

Selain itu PHRI Bali juga melaksanakan reverifikasi sertifikasi hotel berbintang di Bali dan pada kesempatan tersebut  juga diserahkan sertifikat Bintang 5, 4, 3, 2 dan 1. Salah satu Bintang lima diperoleh oleh Bulgari Hotel yang langsung diserahkan oleh Gubernur Bali didampingi Ketua PHRI Bali Cokorda Oka Ardana Sukawati. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Pengamanan Obyek Pital Polda Bali mewakili Kapolda Bali, Ketua MUDP Bali Jro Gede Suena Putus Upadesa, Pemilik dan GM Hotel dan insan pariwisata lainnya. DA-MB