Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap adanya  sinergi  antara program Pemerintah dengan Dewan Persatuan Pesraman Bali (DPPB) dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Umat Sedharma, baik aspek pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraannya. Demikian disampaikan saat membuka secara resmi Sabha Agung II DPPB di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Sabtu (1/6).

 Gubernur Bali dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wahana yang sangat tepat untuk meningkatkan peran, partisipasi dan eksistensi pesraman dalam kehidupan beragama umat Hindu di Bali. Pesraman sebagai lembaga pendidikan spiritual Hindu merupakan tempat bagi umat Hindu khususnya generasi muda untuk meningkatkan pemahamannya tentang agama Hindu.

 “ Kita  boleh berbangga saat ini masyarakat Hindu melaksanakan upacara yadnya dengan semarak, namun kesemarakan itu mestinya diikuti dengan pemahaman substansi nilai-nilai agama sehingga tidak terkesan jor-joran atau gengsi. Kita tidak menginginkan terkesan Agama Hindu menyusahkan umatnya.  Ini tidak boleh terjadi ”, ujarnya.

Gubernur mengajak pesraman, pemerintah daerah dan komponen lainnya agar memberikan pencerahan dan pemahaman yang benar kepada umat  dalam menanamkan nilai-nilai kebangkitan tersebut. Pada kesempatan tersebut Gubernur Pastika  juga menyinggung mengapa sekolah-sekolah – sekolah Hindu sepi peminat dan sekolah diluar Hindu banyak peminat. Menurutnya harus diakui bahwa mutu pendidikan mereka lebih baik karena mereka betul-betul mengutamakan kualitas SDM dan sumber dananya banyak sekali.

“Berbeda dengan umat kita di Bali umumnya agak sulit mengeluarkan uang, dan kurang berpikir untuk meningkatkan SDM-nya baik itu pendidikan maupun kesehatannya. Padahal orang Bali banyak yang kaya namun lebih memilih dengan pelaksanakaan upacara yang jor-joran tadi. Sebenarnya itu semua juga penting terlebih Bali  adalah daerah pariwisata namun semua itu harus terjadi keseimbangan. Gubernur mengandaikan Pelaksanaan Agama Hindu di Bali seperti   buah kelapa serabutnya sangat tebal dan isinya sangat sedikit bahkan bisa tidak ada. Artinya selama ini kita beragama diluarnya sangat semarak namun intinya sedikit ,” katanya.

 Oleh karena itu Gubernur mengingatkan bahwa kewajiban kita semua para sulinggih, spritual, tokoh agama dan yang lain  untuk mencoba menyeimbangkan hal ini dengan sebaik-baiknya sehingga kita tidak kehilangan makna dan nilai –nilai yang ada dalam ajaran Agama Hindu.

Sabha Agung II ini diikuti oleh seluruh utusan dari masing-masing Pesraman di Bali yang menjadi anggota DPPB,  yang sampai saat ini telah terbentuk sejumlah 70 Pesraman yang tersebar di seluruh Bali.  Lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta dan pemberdayaan Pesraman sebagai lembaga pendidikan spiritual yang berkualitas dalam mencerdaskan dan memberikan pencerahan kepada umat sedharma sehingga melahirkan generasi muda Hindu yang profesional tidak hanya berguna bagi diri sendiri namun berguna bagi kesejahteraan umat manusia.

Selain itu agenda akan diisi dengan Deklarasi Pembentukan Dewan Pesraman Indonesia (DPPI) sesuai dengan amanah dari Sabha Agung pertama yang telah diselenggarakan sebelumnya. Demikian seperti dilaporkan Ketua Panitia Sabha Agung II I Ketut Dharmika. Agenda Sabha Agung II ini akan berlangsung dari tanggal 1 s/d  2 Juni 2013. Hadir pula pada kesempatan tersebut Dharma Adyaksa Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat  Ida Pedanda Sebali Tianyar, Ketua PHDI Bali Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, Ketua IHDN Denpasar Prof. DR. I Made Titib, Ketua Dewan Penasehat DPPB Acarya Yogananda, para delegasi PHDI seluruh  Indonesia, para bakta dan penekun spiritual serta undangan lainnya. DP-MB