Gianyar, (Metrobali.com)-
Sebanyak 24 komunitas lingkungan hidup yang tergabung dalam Forum Komumikasi Penggiat Lingkungan Hidyp (FKPLH) Bali menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) di warung De Pondok Sebatu, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Jumat (17/1/2020).
Dalam FGD tersebut, para peserta diberikan materi atau wawasan seputar penanganan sampah dari rumah tangga masing-masing. Dalam diskusi tersebut juga diharapkan penggunaan sampah plastik dapat dikenakan cukai layaknya rokok.
Hal ini diungkapkan oleh anggota DPRD RI Dapil Bali, I Nyoman Parta, ia mengajak semua pihak dan membangun percontohan terkait pengelolaan sampah yang lengkap sarana dan prasarana. Dari peserta juga banyak diharapkan untuk memberikan masukan di masing-masing wilayah, mulai dari permasalahan hingga jalan keluarnya. Bahkan kedepan forum itu akan membuat buletin atau digital, untuk share dan menyebar luaskan kegiatan forum melalui foto dan video.
Disampaikan, pemakaian kantong plastik dapat disamakan dengan rokok yang mengenakan cukai. “Apa kalau perlu kita bisa usulkan peredaran plastik seperti rokok, ada cukainya,” tegasnya.
Parta mengatakan, kolaborasi mewujudkan kebersihan Bali yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ini dirancang khusus untuk membahas isu lingkungan dengan pendekatan yang lebih strategis. Ia mengajak semua pihak membangun percontohan terkait pengelolaan sampah yang lengkap sarana prasarana.
Sementara perintis FKPLH Bali, I Ketut Suarnaya menjelaskan forum ini terbentuk atas inisiatif Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta. Mengumpulkan orang-orang maupun komunitas yang punya dedikasi serta komitmen pada isu lingkungan. “Ke depan, forum ini harus mampu berbuat lebih. Menyatukan visi misi masing-masing komunitas dalam satu wadah. Ending yang ingin kita capai, maksimal 5 tahun lagi Bali harus bersih,” jelasnya.
Lanjutnya, diyakini melalui FKPLH Bali ini setiap desa di Bali bisa digarap secara keroyokan oleh 24 komunitas lingkungan hidup dalam hal pengelolaan sampah. “Kita yakin, dengan bersama pasti bisa. Pergerakan pertama, akan dilakukan edukasi pengurangan pemakaian sampah plastik. Merubah pola pikir konsumtif dengan mengurangi kemasan plastik,” jelas anggota Trash Hero Indonesia asal Banjar Meranggi, Desa Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur ini.
Editor : Hana Sutiawati