SANDAL BALI

Denpasar (Metrobali.com)-

Banyaknya pengusaha Spanyol membeli hasil aneka kerajinan dan anyaman jenis unik dan antik Bali, menyebabkan perolehan devisanya naik 38,93 persen dari 5,4 juta dolar AS periode Januari-April 2014 menjadi 7,4 juta dolar empat bulan I-2015.

Pengusaha asal salah satu negara Eropa itu banyak membeli aneka kerajinan dan anyaman berupa sandal, dan tas kain disamping pakaian jadi bukan rajutan serta perabotan rumah tangga, kata pengusaha sekaligus eksportir Made Parwata di Denpasar Kamis (11/6).

Pertumbuhan perdagangan luar negeri di Bali khususnya ke Spanyol tampaknya semakin cerah, apalagi pemerintah memperbanyak penerbangan ke kawasan Eropa, untuk memancing lebih banyak turis asal negara itu ke Bali sekaligus memperbanyak arus barang.

Ia mengatakan, konsumen asal Spanyol sangat stabil dalam membeli aneka barang bernilai seni buatan masyarakat Bali dan hingga saat ini masih tetap lancar dalam pengiriman barang, serta pesanan atau permintaan lewat email juga tetap ada setiap bulannya.

Permintaan dari pengusaha asal Eropa selain dari Spanyol juga dari Belanda, Yunani, Inggris, Perancis serta Belanda dan semua negara tersebut termasuk pembeli sepuluh besar kerajinan Bali disamping Amerika Serikat yang tercatat paling banyak selama ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, perdagangan ekspor hasil kerajinan dan matadagangan nonmigas Bali ke Spanyol naik 38,93 persen menjadi seharga 7,4 juta dolar AS, persentasenya naik cukup tinggi dibandingan negara lainnya.

Spanyol menempati urutan ketujuh pembeli terbesar aneka barang non migas Bali di awal 2015, setelah konsumen Amerika Serikat yang tertinggi seharga 38,8 juta dolar, menyusul Jepang bernilai 16,5 juta dolar, Singapura 14 juta dolar dan Australia 13,3 juta dolar AS.

Disamping itu importer asal Hongkong menempati urutan ke lima dengan mengeluarkan devisa sembilan juta dolar, Perancis 7,8 juta dolar dan kemudian baru Spanyol, sedangkan pembeli dari Inggeris dan Belanda ada di bawahnya masing-masing 4,9 juta dolar.

Ramainya masyarakat internasional melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata, diperkirakan akan berpengaruh besar terhadap perdagangan luar negeri Bali ke mancanegara, terutama barang cinderamata dan hasil pertanian termasuk kopi hasil perkebunan Bali. AN-MB