Costa Do Sauipe, Brazil (Metrobali.com)

Dunia sepak bola –yang para petingginya sedang berkuumpul di Brazil untuk menghadiri undian Piala Dunia, Jumat,– menyatakan berduka cita dengan meninggalnya mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Kamis.

Ketua FIFA Sepp Blatter melukiskan Mandela sebagai salah satu tokoh “kemanusiaan paling besar di zaman kita”, ketika ia mendengar kabar duka itu.

“Kita berduka amat dalam dan saya pribadi menaruh rasa hormat luar biasa kepada dia. Ia merupakan salah satu tokoh kemanusiaan paling besar di zaman kita ini dan merupakan sahabat dekat saya, Nelson Rolihlahla Mandela,” kata Blatter.

Legenda sepak bola Brazil Pele juga menyatakan rasa hormatnya kepada mantan presiden itu.

“Ia pahlawan, ia teman saya juga,” kata Pele melalui Twitter.

“Ia rekan saya dalam berjuang mengatasi masalah terutama untuk perdamaian dunia,” katanya.

“Mari kita lanjutkan usahanya itu. Ia merupakan salah seorang yang paling berpengaruh dalam hidup saya,” tulis legenda sepak bola itu.

Mantan pemain bintang lainnya di Brazil, Romario, juga menuliskan kesannya melalui Twitternya.

“Dalam berperang melawan pergeseran (rasial) di Afrika, Mandela menunjukkan caranya yang paling spektakular, yaitu melalui sisi kemanusiaan,” tulisnya.

Salah seorang yang pernah difavoritkan dalam tim Brazil, juara 2002 Ronaldo, juga menyatakan kesedihannya dalam Twitter.

“Ia mengubah dunia. Terima kasih. Istirahatkan dengan tenang,” katanya.

Bintang Portugal Cristiano Ronaldo turut berduka atas wawatnya Mandela, yang meninggal di kampung halamannya, dalam usia 95 tahun.

“Terima kasih atas kerjamu. Kamu akan selalu bersama kami,” kata striker bintang Real Madrid itu.

Blatter mengungkapkan betapa hebatnya usaha dan perhatian Mandela dalam sepak bola pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, merupakan yang pertama kali diselenggarakan di benua itu.

“Ia dan saya saling berbagi perasaan tentang betapa luar biasanya daya sepak bola untuk menyatukan orang dalam perdamaian dan perkawanan. Juga sebagai basis dasar pelajaran tentang ikatan sosial dan nilai pendidikan seperti yang ada di dunia sekolahan,” katanya.

“Ketika ia disanjung dan mendapat sorakan hebat di Stadion Soccer City di Johannesburg pada 11 Juli 2010, terlihat bahwa ia adalah dambaan rakyat, orang yang ada di hati rakyat. Itu merupakan salah satu momen paling menyentuh yang pernah saya saksikan dan rasakan selama ini,” kata Blatter mengenang masa itu.

“Bagi dia, penyelenggaraan Piala Dunia di Afrika Selatan betul-betul merupakan mimpi yang jadi kenyataan,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Nelson Mandela akan tetap ada dalam hari kami, sepanjang masa. Kenangan tentang kehebatannya dalam memerangi tekanan, karisnya yang luar bisa serta nilai positif yang ada pada dirinya, akan tetap hidup dalam diri kita dan bersama kita.” FIFA mengatakan, berndera sebanyak 209 anggotanya akan dinaikkan setengah tiang di markas FIFA di Swiss.

Mengheningkan cipta pun akan dilakukan sebelum dilangsungkan putaran berikutnya laga internasional. (Ant/AFP/Reuters)