Bali Fashion Trend 2018

Bali Fashion Trend 2018

Kuta (Metrobali.com)-

Dunia fashion di Bali, kini cenderung telah mengalami tren positif. Beragam motif dan mode terus mengalami perkembangan yang disesuaikan dengan tuntutan di era saat ini yang dinamis. Begitu juga dengan para desainernya, terutama desainer lokal Bali, yang juga telah dapat mengembangkan karya-karyanya, sehingga dapat mengangkat tren mode fashion di Bali. Hal itu dikatakan Ketua Panitia Bali Fashion Trend 2018, Dwi Iskandar, Jumat (19/5).

Dikatakan, salah satu upaya yang dapat terus menggairahkan tren fashion khususnya di Bali, adalah menggelar lebih banyak event-event fashion. Dan salah satu event tersebut, yakni Bali Fashion Trend 2018, yang mulai berlangsung hari ini, 19 Mei hingga 21 Mei di TS Suites Seminyak Badung.

Ketua Panitia Dwi Iskandar mengatakan, ada 40 perancang dari seluruh Indonesia yang ikut dan menghadirkan ratusan hasil rancangannya. “Peserta terbanyak dari Bali selain Padang, Medan, Surabaya dan Jogya,” jelas Dwi.

Dwi Iskandar pada kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasinya kepada TS Suites & Leisure yang telah mendukung dan memberi fasilitas bagi berlangsungnya ebent BFT 2018 ini. Sementara Dirut TS Suites & Leisure Randolph, mengatakan sejalan dengan dimulai berlangsungnya BFT 2018 ini, di tempat tersebut juga secara resmi dibuka TStore yang memajang, mempromosikan sekaligus menjual berbagai produk karya para perancang.

“Di TStore ini bukan hanya produk busaha yang dipajang, juga ada berbagai produk lain seperti sepatu, tas serta asesoris yang berkualitas,” jelasnya.

Sebelumnya Ketua IFC (Indonesian Fashion Chamber) Ali Karisma kepada wartawan mengatakan, BFT 2018 yang digelar mulai 19 Mei hingga 21 Mei 2017 ini, menampilkan sekitar 800 karya rancangan dari 40 perancang dan didukung oleh 100 model dari Bali, Surabaya dan Jakarta. BFT (Bali Fashion Trend) ini digelar untuk semua pelaku industri mode. BFT 2018 dengan tema “Musim Semi dan Musim Panas 2018” ini merupakan acara fashion show Indonesia Fashion Show (IFC).

Menurut Ali, hasil karya cipta fashion di Bali tak kalah dengan daerah lain atau negara-negara luar. Pada event ini, peserta juga akan membahas dan mempresentasikan karya-karya mereka. Ali menyebutkan, tahun ini respon peserta cukup banyak dan banyak pula kalangan pengusaha muda yang berpartisipasi. Soal trend saat ini dominan masih yang cerah dan colourful. Namun diakui masing-masing punya keunggulan sendiri.

“Yang penting kita harus bisa angkat potensi sendiri. Dan kalau ingin beda maka harus cari keunggulan sendiri, harus bisa angkat kearifan lokal dan tunjukkan apa yang menjadi keunggulan kita,” tambahnya.

Untuk busana acuannya masih yang utamakan kenyamanan, lebih longgar, warnanya lebih berani dan cerah. Bali sendiri memiliki potensi besar seperti tenun dan songket. BFT 2018 mengangkat tema “Spring-Summer 2018”, dimana kita ingin membawa nuansa international tanpa harus melupakan budaya dan kekayaan lokal kita.

“Yang ingin kami sampaikan, adalah kita bisa menghasilkan karya dan produk yang tak kalah saing dengan brand dan perancang luar negeri. Dan kita memiliki kekuatan tersendiri yang bisa diolah untuk bersaing dengan mereka”, tegasnya.

Yang membuat BFT’18 ini spesial, adalah TS Suites, tidak hanya berperan sebagai partner untuk penyelenggaraan fashion show saja, tetapi juga memberi fasilitas bagi perancang lokal, untuk memasarkan langsung karya-karyanya, dengan telah dibukanya Tstore. Bali Fashion Trend, akan menjadi ajang untuk semua pelaku industri mode, tidak hanya di Bali, tetapi juga di seluruh Indonesia, untuk mempromosikan karya-karya terbaru para perancang dan pada akhirnya, Bali akan semakin dikenal tak hanya pariwisata budayanya, namun juga sebagai salah satu acuan mode dunia. ARI-MB