Jembrana (Metrobali.com)-

Isu perkelahian antara oknum anggota DPRD Jembrana dengan oknum dokter di Jembrana berbuntut pada pemanggilan oknum dokter oleh inspektorat Jembrana.

Dari sejumlah informasimenyebutkan oknum dokter yang berkelahi dengan oknum anggota DPRD Jembrana, lantaran dipicu api cemburu dimana istrinya ada main dengan oknum anggota DPRD Jembrana sudah dipanggil oleh Inspektorat Jembrana.

Pemanggilan oknum dokter tersebut dilakukan Rabu (25/9), untuk dimintai keterangan. “Identitas dan inisial oknum dokter itu masih dirahasiakan. Inspektorat belum selesai melakukan pemeriksaan” ujar sumber terpercaya.

Dikatakannya saat dimintai keterangan di inspektorat, oknum  dokter itu mengaku tidak memiliki masalah.  Malah ia juga mengaku sampai sekarang hubunganya dengan istrinya masih baik-baik saja.

Sementara itu, Inspektur, Inspektorat Jembrana Ketut Arimbawa, saat dikonfirmasimembenarkan kalau pihaknya sudah melakukan pemanggilan dan penelusuran terkait informasi perkelahian antara oknum dokter dengan oknum anggota DPRD Jembrana.  “Kita sudah memanggilnya, bahkan kita juga sudah meminta keterangan dari dirinya” ujarnya.

Saat ditanya siapa nama oknum dokter tersebut Arimbawa tidak mau menyebutkannya. Ia juga tidak mau meberikan inisial oknum dokter tersebut dengan alasan kejadian tersebut baru sebatas informasi.  Kami memanggilnya berdasarkan informasi, jadi kami tidak berani memberitahukan nama maupun inisial. Lain ceritanya kalau sudah terjadi perkelahian, ada saksi dan bukti” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah anggota DPRD Jembrana mengaku resah atas kejadian tersebut. bahkan mereka merasa saling dicurigai mencurigai.“Jujur, saya sendiri geram dan muak. Kalau tidak salah informasinya itu Jumat (20/9) lalu. waktu itu saya di Probolinggo. Saya minta BK menelusurinya, sehingga citra lembaga tidak tercoreng” ujar Wakil Ketua DPRD Jembrana Wayan Wardana, Rabu (25/9).

Sementara Anggota BK DPRD Jembrana, I Putu Kamawijaya, saat dikonfirmasi terpisah mengaku sudah melakukan penelusuran. Menurutnya saat informasi itu berkembang dirinya dan 25 orang anggota dewan sedang tugas keluar daerah di Probolinggo, Jatim. Sementara 5 orang lainnya tidak ikut serta, diantaranya 3 perempuan dan 2 pria. MT-MB