angeline  1

Denpasar (Metrobali.com)-

Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali mengakui kesulitan untuk mengungkap adanya tindakan kekerasan seksual pada jenazah Angeline (8).

“Untuk mengungkap adanya tindakan kekerasan seksual pada tubuh Angeline sangat sulit, karena kondisi jenazah sudah membusuk,” kata Kepala SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Kamis (11/6).

Ia menjelaskan dua hal yang menyulitkan pihak Forensik untuk mengungkap hal itu, karena kondisi fisik jenazah sudah membusuk dan waktu terjadinya kekerasan.

Menurut dia, untuk mendalami kasus kekerasan seksual tersebut harus melalui uji laboratorium terhadap sampel korban.

“Untuk sampel sudah kami ambil dan masih dalam proses pemeriksaan,” ujarnya.

Ia engungkapkan kepada media bahwa untuk proses pengambilan sample pihaknya tidak dapat menginformasikan ke publik.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi menambahkan pemeriksaan tersebut tidak dapat dilakukan karena jenazah sudah lebih dari tujuh hari dan kondisinya telah membusuk.

“Untuk mengetahui adanya tindakan kekerasan seksual atau persetubuhan sebelum meninggal,” ujarnya.

Hal itu menjadi indikator utama dimana harus ada sperma di saluran kemaluan korban. “Karena kondisinya sudah membusuk agak sulit untuk diidentifikasi,” ujarnya. AN-MB