Jembrana (Metrobali.com)-

Dinas Kesehatan (Diskes) Jembrana melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Gusti Agung Putu Arisantha membantah jika Daniel, anak TK yang meninggal dunia di RS Sanglah akibat demam berdarah (DB).

Namun menurutnya, dari hasil koordinasi dengan RSU Negara dan RS Sanglah, Daniel meninggal dunia yang disebabkan syok septick atau penurunan pada tekanan darah secara drastis yang diakibatkan peradangan menyeluruh pada tubuh yang biasanya disebabkan infeksi.

“Jadi anak yang bernama Daniel dari Pengambengan itu meninggal dunia bukan karena demam berdarah (DB), tapi disebabkan syok septick” tandas Arisantha, Rabu (4/3).

Disisi lain, Kepala Puskesmas Pengambengan, Ni Made Anggraeni mengatakan korban sempat datang ke Puskesmas dengan diantar orangtuanya dalam kondisi penurunan kesadaran.

Melihat kondisi itu, kemudian dilakukan perawatan dan juga cek lab. Dari cek lab, hasilnya tidak menunjukan gejala demam berdarah (DB).

“Karena mengalami penurunan kesadaran sesuai protap langsung kami rujuk ke RSU Negara” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, diduga demam berdarah (DB), seorang anak TK meninggal dunia di RS Sanglah, Selasa (3/3). Almarhum Daniel merupakan putra pasangan Nasrul dan Dian Maspiroh, warga Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. (Komang Tole)