bedah rumah

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Nyoman Wenten mengklaim 1.000 unit bantuan bedah rumah yang diberikan pemerintah provinsi setempat kepada keluarga miskin di daerah itu untuk 2015 sudah semuanya terbangun.

“Semuanya sudah terbangun, bahkan ada yang sudah ditempati. Di satu sisi memang ada yang sudah rampung pembangunannya, namun ada juga yang tinggal pasang genting karena pertengahan Agustus ini limit waktunya harus sudah selesai,” kata Wenten di Denpasar, Kamis (23/7).

Ia mengemukakan, tahun ini Pemprov Bali mengalokasikan dana pembangunan 1.000 unit bedah rumah dengan masing-masing keluarga miskin mendapatkan alokasi dana Rp30 juta.

“Sistemnya masih tetap swakelola, yakni panitia pembangunannya dibentuk di desa dan hingga saat ini dengan sistem ini kami pandang masih tepat,” ucapnya.

Wenten menilai dengan masyarakat dibebankan untuk mengerjakan sendiri rumah yang dibantu dananya itu, diharapkan hasilnya menjadi lebih baik dari pada dikerjakan oleh pihak lain (pemborong).

“Dari total anggaran yang diberikan itu, kami salurkan dalam tiga termin yakni termin pertama 40 persen, temin kedua dan ketiga masing-masing 30 persen,” ujarnya.

Menurut dia, jika dana bantuan bedah rumah diberikan sekaligus semuanya, pihaknya mengkhawatirkan dana tersebut akan digunakan untuk kepentingan yang lain-lain oleh si penerima. “Dengan per termin, setiap laporan masuk akan kami cek dan dimonitoring serta dievaluasi langsung ke lapangan,” katanya.

Sejak 2010 hingga saat ini, total bantuan bedah rumah yang telah diberikan Pemprov Bali kepada keluarga miskin di Bali lebih dari 8.000 unit.

“Di sisi lain, kami melihat kalangan dunia usaha juga semakin sadar untuk turut memberikan bantuan bedah rumah. Dalam lima tahun terakhir, sudah lebih dari 1.000 unit bantuan bedah rumah dari CSR perusahaan,” ucap Wenten.

Namun, Wenten mengatakan untuk menumbuhkan kesadaran tersebut, pihaknya harus rutin juga menjalin koordinasi. AN-MB