Denpasar (Metrobali.com)-

 

Meski bukan segala-galanya, namun harus diakui bahwa dunia olah raga memiliki magnet luar biasa. Melalui dunia olah raga, pamor atau citra sebuah daerah bisa terangkat di kancah nasional bahkan internasional. Bali yang selama ini begitu tersohor dengan kemajuan pariwisatanya menangkap hal tersebut sebagai peluang. Bali serius membidik penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX yang akan berlangsung tahun 2020 mendatang. Keseriusan Bali menjadi tuan rumah ditandai dengan penyerahan dokumen pendaftaran ke kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat oleh Gubernur Bali yang diwakili Wagub Ketut Sudikerta, Jumat (29/11).

Saat mendatangi Kantor KONI, Wagub Sudikerta didampingi sejumlah pejabat terkait diantaranya Asisten Ketataprajaan, Asisten Ekbang dan Kesra, Kadisdikpora dan sejumlah pengurus KONI Bali. Yang menarik, kehadiran Sudikerta beserta rombongan diiringi kecak yang merupakan tarian tradisional khas Bali. Di hadapan Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON 2020 K. Inugroho, Wagub Sudikerta menyampaikan besarnya harapan Bali bisa menjadi tuan rumah ajang olah raga bergengsi tersebut.

Dia pun menarik perhatian tim penjaringan KONI Pusat dengan presentase yang sangat meyakinkan. Sudikerta memaparkan sejumlah keunggulan fasilitas yang dimiliki Bali diantaranya Bandara Ngurah Rai yang baru saja direnovasi serta transportasi yang memadai. Selain itu, sebagai daerah tujuan pariwisata Bali juga unggul dalam sarana akomodasi. “Kami memiliki hotel yang cukup untuk menampung seluruh seluruh kontingen,” ujarnya. Bali juga punya SDM yang tak perlu diragukan lagi. Dalam kesempatan itu Wagub juga menyinggung keamanan Bali yang sudah sangat kondusif. Hal itu terbukti dengan suksesnya Bali menjadi tuan rumah event dunia seperti Miss World, APEC, BDF, World Culture Forum dan lainnya.

Terkait dengan keberadaan sarana olah raga, Bali punya sejumlah stadion yang bisa dimanfaatkan diantaranya GOR Ngurah Rai dan stadion internasional di kawasan Pecatu Graha. Keberadaan stadion di Pecatu yang dekat dengan bandara dan sarana akomodasi menurutnya layak dipertimbangkan menjadi lokasi pembukaan. Jarak antar kabupaten kota yang tak  begitu luas juga mempermudah mobilitas atlet jika venue yang mungkin nantinya akan disebar di beberapa kabupaten.

Ditambahkan Wagub, keinginan Bali menjadi tuan rumah PON sekaligus merupakan upaya  memajukan olahraga di daerah ini. Pembangunan berbagai sarana olah raga yang diprasyaratkan dalam PON diharapkan mampu mendorong kemajuan dunia olah raga di Pulau Dewata. Namun, tambah Wagub, upaya memajukan dunia olah raga tak bisa hanya bertumpu pada pemerintah semata. Dia mengharapkan dukungan aktif dari berbagai stakeholder.

Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON 2020, K. Inugroho mengatakan, pihaknya akan segera memeriksa proposal yang dibawa oleh Pemprov Bali. “Kami bahagia karena Bali mengikuti bidding untuk PON XX. Setiap calon tuan tumah akan melewati proses administrasi. Setelah ini kami akan melakukan peninjauan lapangan. Kami akan melihat apa yang disampaikan sesuai dengan yang dibutuhkan untuk venue,” ucapnya. RED-MB