kumpulkan-tulang-belulang

Warga dan Polisi mengumpulkan tulang belulang yang berserakan di Pantai Yehembang, Desa Mendoyo, Jembrana, Rabu (5/10)

Jembrana (Metrobali.com)-

Warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (5/10) sore dikagetkan adanya temuan tulang belulang manusia.

Tulang belulang manusia itu dari informasi ditemukan di pesisir Pantai Yehembang oleh Ketut Seka (50), warga desa setempat sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu saksi Seka sedang berjalan-jalan di pesisir pantai.

Namun, saat berjalan kearah timur atau sekitar 50 meter dari setra (kuburan) desa setempat, ia melihat tulang belulang berserakan bercampur pasir. Temuan tersebut kemudian disampaikan kepada warga lainnya, Ketut Naya, yang kemudian dilaporkan ke aparat desa setempat, dan diteruskan ke polisi.

Kabar adanya temuan tulang belulang manusia itu dalam sekejap Pantai Yehembang menjadi lautan manusia. Beberapa warga menduga tulang belulang itu muncul karena karena tergerus abrasi. Pasalnya ada bagian yang sudah muncul, namun bagian lain masih tertanam di dalam pasir.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra seijin Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo dikonfirmasi Rabu (5/10), membenarkan adanya temuan tulang belulang manusia tersebut.

“Kami belum bisa memastikan. Kami masih mengumpulkan keterangan” ujarnya.

Disisi lain, Guru Kendya (80), salah seorang warga setempat mengatakan lokasi ditemukan tulang belulang manusia itu merupakan kuburan masal kejadian tahun 1965. Dilokasi itu menurutnya pernah dikubur 7 orang eks PKI, diantaranya 6 orang dari Desa Yehembang dan satu orang dari Kelurahan Tegalcangkring.

“Saya ingat yang menguburnya namanya Dewa Aji Wenten, tapi sudah meninggal” ujarnya.

Sementara itu, Bendesa Desa Yehembang, Ngurah Gede Aryana, Rabu (5/10) mengatakan pihaknya (desa) akan melakukan upacara Pecaruan lengkap dengan upacara Piuning.

“Kami tidak lagi melakukan pengabenan, karena sebelumnya pihak keluarga yang meninggal sudah melakukan pengabenan” ujarnya. MT-MB