11259830_171541623179759_4544538041598153693_n

Blusukan dan Pengobatan Gratis di Pasar Tradisional

Karangasem (Metrobali.com)-

Saat paket Sudirta-Made Sumiati alias SMS turun ke pasar-pasar tradisional sejak dinihari, menggelar pengobatan gratis secara spontan di pasar tersebut, membagikan puluhan ribu paket sembako di dusun dan desa, bertengki-tengki air bersih untuk warga di daerah kritis, melakukan dharma yatra ke sejumlah Sad Kahyangan dan Dang Kahyangann diantarkan 11 Sulinggih, apa sebetulya visi dibalik semua itu? Kalau melihatnya dari teori, blusukan itu mengandung visi bagaimana membangun sumberdaya manusia Karangasem, dengan meningkatkan skor IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Karangasem. IPM adalah indeks yang dihitung dari tingkat pendidikan, kesehatan dan perekonomian, diharapkan

SUDIRTA BERBINCANG DI PASAR (2)

Karenanya, dalam 31 Program Unggulan SMS, utamanya di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi, serta bidang lain-lain yang saling terkait dengan 3 bidang tadi, SMS menyodorkan angka dan data. Upaya ‘’SMS’’ bersentuhan langsung dengan masyarakat, merupakan cerminan dari upaya membenahi kualitas sumberdaya manusia Karangasem.

12006079_953635794697652_7283555438465378681_n

‘’Kami turun ke pasar, ke banjar, ke tokoh masyarakat, ke warga yang cacat dan miskin, bahkan juga ke sekolah-sekolah, adalah untuk merasakan denyut nadi dan getar hati masyarakat Karangasem. Seperti apa penderitaan mereka, dan bagaimana memperbaiki taraf hidup mereka,’’ jelas Sudirta.

Program-program unggulan ‘’SMS” diarahkan untuk membenahi IPM tersebut.  Untuk pendidikan, SMS mencanangkan membangun lebih banyak sekolah kejuruan gratis yang lulusannya dibutuhkan lapangan kerja baik nasional maupun luar negeri. Yang putus sekolah atau hanya sampai SLTP, disiapkan kursus gratis untuk belajar komputer, mengemudi, bahasa asing seperti Inggris dan Mandarin, kursus kecantikan bagi Teruni-teruni. SMS juga menyiapkan penyelenggaraan pelayanan tenaga kerja bagi yang mau keluar negeri.

Untuk bidang kesehatan, SMS mencanangkan peningkatan Puskesmas rawat inap atau 24 jam dengan tambahan dokter spesialis, tambahan kamar, tambahan 2 ambulan siaga per Puskesmas, serta peningkatan kesejahteraan 3000 lebih tenaga Posyandu menjadi Rp 1,2 juta per tahun. Sementaraerta tenaga KKDS (Kader Kesehatan Desa Siaga) menjadi Rp 2,4 juta per orang per tahun. Targetnya, menekan angka kematian bayi lahir serta angka kematian ibu melahirkan, yang masing-masing 66 dan 10 per tahun dari 1000 kelahiran. Rumah sakit daerah dicanangkan ditingkatkan dari tipe C ke tipe B, disertai penambahan kamar kelas III.

Untuk perekonomian, anggaran diarahkan untuk membenahi minimal 8 pasar tradisional, bantuan untuk Koperasi di seluruh Dusun, bantuan untuk Teruna Teruni, Koperasi Perempuan, Koperasi Pertanian, monorel atau jalan lingkar provinsi untuk memperlancar akses kabupaten termasuk Karangasem, bandara internasional Bali utara diarahkan ke perbatasan Buleleng-Karangasem, sementara untuk pelestarian kawasan suci sesuai Bhisama PHDI tentang kesucian Pura, dicanangkan membantu warga sekitar kawasan suci dengan memfasilitasinya membangun pariwisata spiritual. ‘’SMS” juga canangkan bangun pasar seni yang layak di obyek-obyek wisata dengan melibatkan warga setempat dan sekitarnya untuk berdagang.

‘’APBD Karangasem yang sekitar Rp 1,3 triliun dan pasti bisa ditingkatkan tiap tahunnya, mesti bisa diatur untuk sektor-sektor di bidang-bidang penting tersebut. Untuk masyarakat kurang mampu, ‘’SMS’’ canangkan program 1000 ‘’rehab rumah’’ per tahun, 500 cubang per tahun, sementara untuk kesejahteraan PNS, ‘’SMS’’ memastikan tidak ada pungutan dalam rekrutmen PNS, serta meningkatkan TPK (tunjangan peningkatan kinerja) serta ULP (uang lauk pauk) yang sangat diharapkan untuk menambah kesejahteraan pelayan masyarakat tersebut,’’ imbuh Sudirta, dalam berbagai dialog dengan masyarakat, saat Sudirta-Sumiati dan Tim Pemenangannya blusukan  ke pasar-pasar. RED-MB