Karangasem (Metrobali.com)-

Di awal tahun 2014, Gubernur Bali didampingi Ny. Ayu Pastika  bersama rombongan yang terdiri dari Kepala Biro Humas, I Ketut Teneng, Kepala Biro Kesra, Dewa Berata, Kepala Biro Organisasi, A.A Juniarta, Kepala Biro Umum, I Gusti Ngurah Alit, dan beberapa staf, melakukan  persembahyangan dalam rangka upacara Bumi Suda Keenem di Pura Pengubengan Besakih, Rabu (1/1).

Upacara yang dipimpin oleh Ida Pedanda Siwa dari Griya Wenara Sidemen dan Ida Pedanda Buda dari Griya Budakeling Karangasem di mulai pukul 09.00 WITA yang juga diiringi tari Wali Topeng Sidakarya. Gubernur Bali dalam wawancara singkatnya mengharapkan dengan adanya upacara Bumi Suda ini maka segala unsur-unsur yang bersifat negatif yang ada di tahun 2013 bisa dibersihkan dari alam dan kehidupan masyarakat  Bali sehingga di tahun 2014 alam kembali bersih sehingga bisa dimulai lagi dengan suasana baru dengan harapan baru untuk melakukan pembangunan menuju masyarakat yang sejahtera sesuai cita-cita bersama yaitu Bali Mandara.

Menurut Pemangku Pura Pengubengan Besakih, Jero Mangku Suweca, Upacara Bumi Suda ini adalah Upacara yang dilakukan secara rutin setiap tahun yang dilaksanakan pada Tilm Keenem, dengan tujuan untuk membersihkan Buwana Agung dan Buwana Alit  dari unsur-unsur negatif untuk  Upacara dilaksanakan di tiga tempat yaitu di tempat yang mewakili gunung yaitu di Pura Pengubengan Besakih, Karangasem, tempat yang mewakili danau yaitu di Pura Ulun Danu Batur, di Bangli dan di tempat yang mewakili laut (segara) yaitu Pura Batu Klotok, Klungkung.  Kemudian Tirta dari Pura Pengubengan Besakih dan Pura Ulun danu Batur akan di tedunkan  ke Pura Batu Klotok, kemudian akan dilakukan prosesi puncak di Pura Batu Klotok sebelum tirta tersebut kemudian dibagikan ke seluruh desa yang ada di Bali, jelas Jero mangku Suweca. TAR-MB