Limbah Pabrik
Jembrana (Metrobali.com)-

Genangan air limbah di sekitar pabrik pengalengan ikan di desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali belakangan semakin meresahkan warga.

Selain menimbulkan bau, air limbah juga mengakibatkan gatal-gatal, apalagi sebagiannya hingga masuk ketelabah di sekitar permukiman warga.
Selain di Banjar Tengah, di antara batas deretan pabrik dengan tanah urugan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Desa Pengambengan juga terdapat genangan air limbah.
Pengamatan, Minggu (19/4), genangan limbah nyaris padat dan sejajar dengan tanah yang diurug untuk perluasan Pelabuhan. Diantara perluasan tanah dan saluran limbah itu berjejer pabrik STP, Bali Maya dan Indo Bali.
Dari informasi, saluran pembuangan tersebut sengaja tidak diurug untuk saluran pembuangan limbah.
Perbekel  Tegal Badeng Barat, Kadek Sudiana saat dikonfirmasi Minggu (19/4) mengaku sering mendapat keluhan warga dari sekitar pabrik.
“Kami bersama pabrik sudah melakukan pedangkalan, tapi tidak berfungsi maksimal” ujarnya.
Sementara itu, H. Adrimin, anggota DPRD Jembrana asal Desa Tegal Badeng Barat meminta agar pabrik juga memperhatikan lingkungan sekitar.
Pasalnya, ia juga mengaku sering menerima keluhan dari warga sekitar terkait air limbah yang menggenang dan mengendap di telabah sekitar permukiman warga itu.
“Setelah saya cek memang digunakan untuk pembuangan pengolahan limbah. Kami sudah minta LHKP untuk turun, kan sangat disayangkan air limbah itu sampai meluber ke tempat warga” tandas Adrimin, Minggu (19/4).
Sementara itu, Kepala LHKP Jembrana, Wayan Darwin dikonfirmasi terpisah mengaku sudah melayangkan peringatan tertulis secara resmi kepada sejumlah  pabrik di Tegal Badeng Barat. Diantaranya BM dan STP untuk memperhatikan pengolahan limbah.
Terkait masih adanya protes warga, pihaknya akan melakukan pemantauan ke lapangan. “Besok kita turunkan tim kelapangan” ujarnya. MT-MB