Dewan Sayangkan Masih Ada Sekolah Rusak di Kota
Jembrana, (Metrobali) –
Adanya sekolah dasar (SD) rusak di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, anggota Komisi A DPRD Jembrana Jumat (6/1) langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SDN 4 Batuagung.
Diterima Kepala sekolah SDN 4 Batuagung, Ida Ayu Komang Bintang, anggota Komisi A DPRD Jembrana sempat berkeleiling melihat kondisi sekolah tersebut. Melihat kondisi dilapangan, sidak Komisi A DPRD Jembrana yang dipimpin Wakil Ketua Komisi A DPRD Jembrana I Putu Dwita sangat menyayangkannya bahkan terheran-heran.
Pasalnya lokasi SDN 4 Batuagung yang masih berada dikawasan perkotaan ini sangat memperihatinkan. Selain bangunan sekolah, sejumlah sarana prasarana sebagai pendukung proses belajar mengajar seperti bangku dan meja sangat jauh dari layak.
“Melihat kondisinya, sekolah (SDN 4) ini harus segera mendapat penanganan. Sekolah ini sudah sangat mengkhawatirkan” ujar Putu Dwita, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jembrana, Jumat (6/1).
Pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil dan meminta data sekolah yang rusak di Jembrana, karena dimungkinkan sekolah rusak bukan saja ada di Batuagung namun juga ditempat lain. Juga untuk memastikan apakah anggaran pendidikan yang selama ini disalurkan sudah tepat sasaran atau tidak.
“Jujur ini sangat mengagetkan kami. Persepsi kami di tahun 2017 semua sekolah sudah baik dan layak untuk proses belajar mengajar. Ternyata masih ada yang rusak seperti ini, padahal lokasinya masih dikawasan kota” ungkapnya.
Politisi asal Kelurahan Dauhwaru semakin terheran-heran saat mendengar penjelasan Kabid Pendidikan Dasar (Diknas) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Dewa Putu Wardana Astawa yang mengatakan kalau SDN 4 Batuagung itu tidak masuk dalam daftar 25 sekolah penerima dana perbaikan sekolah tahun 2017 dari tingkat kerusakan sedang sampau rusak parah.
“Saya laporkan dulu keatasan. Mungkin nanti kita anggarkan pada APBD Perubahan 2017” ujarnya.
Mendengar penjelasan tersebut Putu Dwita kembali meminta agar data sekolah yang rusak segera disampaikan karena menyangkut anggaran. Pihaknya juga mendesak agar tidak ada tebang pilih dalam memberikan bantuan khususnya untuk perbaikan sekolah.
“Dari dulu sudah saya sampaikan jangan ada monopoli, tapi lakukan pemerataan. Ini aneh, ternyata masih ada sekolah yang rusak begini. Coba bapak cek, pengawasanya tahu apa tidak dengan sekolah ini. Jangan-jangan tidak tahu sehingga tidak ada laporan masuk” tandas politisi dari Partai Demokrat ini. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.