Klungkung ( Metrobali.com )-

Kinerja PDAM Kabupaten Klungkung perlu dipertanyakan. Perusahaan Daerah ini hanya mencari keuntungan belaka tanpa memperhatikan pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Keluhan demi keluhan sering disampaikan oleh warga namun tetap saja air yang dijual ke masyarakat ngadat alias mati. Pelayanan terhadap masyarakat tidak sesuai dengan kantor mewah PDAM  yang baru selesai dibangun, malah tenaga kerjapun ditambah.

Semenjak PDAM dipimpinn oleh Gede Darsana ini bisa dibilang beliu cuek bebak dengan permasalahan yang ada di bawah. Ironisnya warga desa Selisihan yang mana desa tersebut bertetangga dimana Gede Darsana tinggal yaitu desa Manduang, Klungkung, sudah dua minggu lamanya warga disana tidak mendapatkan air PDAM. Beruntung diwilayah itu ada sumber air yang bisa mereka pergunakan untuk dikonsumsi. Tempat itu oleh warga atau masyarakat Klungkung pasti mengetahui tempat tersebut yaitu warga menyebut Yeh Bulan ( air bulan ).

Didesa Selisihan sudah dua minggu ini air PDAM tidak mengalir, ujar Jro Mngku Dalem I Ketut Latra ketika Metrobali.com menemuinya sedang mengambil air di Yeh Bulan. menurutnya untuk mengambil air ditempat itu jarak rumah 1 kelo. Dirinya mengaku dengan menggunakan jerigen isi 10 liter  dalam sehari hanya bisa mengambil air pulang pergi 3 kali. ” Wantah kaping tiga awai tyang mersidayang ngambil toye deriki ” ( hanya 3 kali saya bisa mengambil air disini -red bhs bali ), ucapnya sambil membawa jerigen yang sudah penuh berisi air.

Sementara itu datang seorang gadis desa setempat turun dari kendaraan dengan menjinjing dua jerigen langsung menuju sumber air tersebut.
Awalnya kitika metrobali hendak mewawancarai sempat menghidar. Sementara dari imformasi gadis kecil yang diajak diketahui bahwa gadis tersebut adalah Masiswi semester IV, IHDI Denpasar. Dia adalan Ni Wayan Ira Kesuma Dewi 20 asal Banjar Kangin, Desa Selisihan.

” Maaf sebenarnya saya enggan diwawancarai, nanti wajah dan nama saya muncul di media ” ujarnya. Menurutnya dirinya sengaja bolak balik kuliah dan kebetulan juga kampusnya ada di Bangli jadi bisa membatu keluarga dirumah untuk mengmbil air di tempat ini. Menurutnya air yang diambil digunakan untuk dikonsumsi dan mencuci perabot memasak serta digunakan mandi. Dalam sehari dirinya mengambil air ditempat itu bisa 5 kali pulang pergi dengan jarak dari rumah kurang lebih 2 kelo. ” Saya bisa 5 kali pulang pergi mengambil air di sini ” ujarnya. Kenapa ya.. desa tetangga yaitu Manduang dan sekitarnya air PDAM mengalir terus tidak pernah ngadat, sedangkan didesa kami tidak mengalir, padahal tampatnya lebih rendah, tanyanya heran. Lebih lanjut Dewi mengharapkan air PDAM cepat mengalir seperti biasa agar warga didesanya tidak lagi mengambil air terlalu jauh, harapnya.

Sementara itu dihubunghi pia ponselnya direktur PDAM. I Gede Darsana membantah jika dikatakan pihak PDAM cuek dengan pelayanan tehadap pelanggannya. Namun diakui air PDAM di desa Selisihan dua minggu tidak mendapat aliran air PDAM hal itu sebelumnya sudah di beritahu kepada warga disana karena pipa dalam perbaikan. Jika tidak segera diperbaiki karena banyak yang bocor otomatis banyak air yang terbuang dan debit air berkurang. ujarnya. Menurutnya walaupun ada perbaikan namun air itu bisa mengalir pada tempat yang rendah itupun pada malam hari yaitu diatas jam 24.00 wita. Pihaknya berjanji dalam waktu minggu minggu ini air PDAM akan lancar seperti biasa, imbuhnya. SUS-MB