Jembrana (Metrobali.com)-

Akibat curah hujan minim, debit air di Bendungan Benel Desa Manistutu, Melaya menyusut beberapa meter. Padahal bendungan itu mengairi ribuan hektar di Kecamatan Melaya.

Salah seorang warga sekitar bendungan, Ketut Nastra  (52) ditemui di bendungan, Minggu (8/9) mengatakan surutnya air bendungan sudah terjadi sejak seminggu lebih. Selain karena curah hujan jarang turun, pintu air bendungan sering dibuka untuk memenuhi kebutuhan pengairan subak.

Menurutnya jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, turunnya air bendungan sekarang ini lebih banyak. Padahal Bendungan Benel ini mengairi lima subak dengan luas mencapai 1.047 hektar.  “Air di bendungan ini berasal dari sumber mata air sungai Tukadaya dan Pegubugan, juga menampung air hujan” ujarnya.

Ni Komang Sumarni, salah seorang pedagang diseputaran bendungan mengatakan karena subak membutuhkan air, apalagi jelang musim tanam jarang turun hujan, akhirnya pintu bendungan dibuka. Sehingga air dibendungan menjadi turun.  “Pengunjung yang datang kesini juga menanyakan kenapa air bendungan sekarang menyusut” ujarnya.

Kabid Pengairan Dinas PU Jembrana, I Wayan Darwin saat dikonfirmasi mengatakan lantaran beberapa subak kekeringan dan membutuhkan air, pintu bendungan akhirnya dibuka. Menurutnya ada dua bendungan yang pintunya di buka untuk pengairi sawah yakni Bendungan Palasari  dan Bendungan Benel Manistutu. “Air di bendungan masih ada, tapi memang menyusut, karena pintu bendungan dibuka untuk mengairi subak” Pungkasnya. MT-MB