CEKUKAN BAWANG
Buleleng (Metrobali.com)-
Keberadaan pelabuhan di Dusun Brombong, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng membuat gerah para buruh bongkar muat barang di Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Ia berharap seluruh aktivitas bongkar muat dipusatkan di Pelabuhan Celukan Bawang. “Aktivitas bongkar muat kayu yang masih dilakukan di pelabuhan Brombong yang lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Celukan Bawang dapat mengurangi pendapatan kami” demikian dikatakan Ketua Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), Putu Redaya, Rabu (11/2)
Lebih lanjut ia mengatakan selama ini bongkar muat kayu masih dilakukan di pelabuhan Brombong karena di Pelabuhan Celukan Bawang masih belum ada tempat khusus untuk bersandarnya kapal-kapal tongkang pengangkut kayu. Sementara di pelabuhan yang dikelola PT Pelindo III itu hanya untuk bersandar kapal-kapal pengangkut semen dan kayu. Namun demikian, yang jelas diharapkan semua di pusatkan di pelabuhan Celukan Bawang. “Kami akui selama ini yang memungkinkan bongkar muat kayu di pelabuhan Brombong. Di sana ada lahan khusus untuk tempat kayu-kayu yang besar. Karena buruhnya juga berbeda antara di sini dengan di Brombong,” ungkap Redaya.
Menurut Redaya buruh bongkar muat barang di pelabuhan Celukan Bawang sebanyak 791, seringkali terjadi kesalahpahaman antara buruh yang di Celukan Bawang dengan yang di Brombong.”Wajar dan manusiawilah muncul rasa iri soal upah. Tapi setelah kami cek ternyata pelabuhan bayangan itu legal,” kata Redaya.”Buruh di pelabuhan Celukan Bawang lebih terkoordinir karena memiliki Koperasi TKBM dan mendapat Jamsostek, jaminan keselamatan kerja. Atau saling menyumbang kalau ada temannya yang sakit,” imbuhnya.
Lantas bagaimana komentar Pelindo III dalam hal ini?
General Manager Pelindo III Celukan Bawang, Dewa Adi Kumarajaya enggan berkomentar banyak terkait keberadaan pelabuhan lain di luar Pelabuhan Celukan Bawang. “Kewenangan Pelindo III hanya mengelola pelabuhan seluas 18 hektare” terangnya.
Menurut Dewa Adi Kumarajaya pihaknya pemberi jasa kepada buruh bongkar muat barang yang bekerja dipelabuhan Celukan Bawang. Manakala para buruh tidak puas soal upah, bukan domain Pelindo untuk melarang Pelabuhan Brombong beroperasi. “Kalau di luar Pelabuhan Celukan Bawang, pihak kami tidak bisa berkomentar. Biar tidak memunculkan persaingan,” pungkasnya. GS-MB