Ilustrasi Kekeringan di Buleleng
Buleleng (Metrobali.com)-
Menurunnya debit air di beberapa titik sumber air bersih di Kabupaten Buleleng menimbulkan keresahan di masyarakat. Penurunan debit air ini disebabkan karena kemarau berkepanjangan di Kabupaten Buleleng. Dengan adanya penurunan debit air ini, masyarakat mulai khawatir tidak bisa mendapatkan air bersih.
Menyikapi masalah ini, Pemkab Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng dan bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng sudah melakukan pemetaan daerah yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih. Sabtu (1/8) BPBD juga sudah melakukan pengiriman air ke Desa Julah Kecamatan Tejakula sebanyak 5000 liter untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air bersih.
Ditemui di Rumah Jabatan Bupati Buleleng minggu (2/8), Kepala BPBD I Ketut Yasa,ST mengatakan penanganan kekurangan air bersih ini harus didukung oleh pemerintah Desa atau Kecamatan. “Kami juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan untuk penanganan masalah ini, jika ada Desa yang mengalami kekurangan air bersih Kepala Desa diharapkan melapor kepada kami,” katanya. Ia menegaskan BPBD dan PDAM siap melakukan pengiriman air bersih ke Desa yang mengalami kekurangan air bersih. “Kami sudah siapkan mobil tangki untuk pengiriman air ke daerah yang mengalami kekurangan air,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM I Made Lestariana mengatakan PDAM juga sudah menyiapkan mobil tangki untuk pengiriman air bersih. Lestariana membenarkan kalau debit air di Buleleng mengalami penurunan sekitar 15 persen. Namun ia yakin kalau masalah ini masih bisa ditangani. “Memang benar di beberapa sumber air yang kita tangani mengalami penurunan debit air, tapi ini masih bisa ditangani,” pungkasnya. Ia menjelaskan, krisis air bersih bukan hanya dirasakan di Kabupaten Buleleng tapi hampir seluruh Indonesia merasakan hal yang sama. Dengan demikian, akan ada gangguan pelayanan pada waktu beban puncak pemakaian yaitu sore hari. Untuk itu,  ia menghimbau kepada Daerah layanan PDAM untuk melakukan penampungan ketika air masih mengalir. “Saya menghimbau kepada masyarakat untuk menampung air ketika air masih mengalir,” himbaunya. Dan untuk daerah diluar layanan PDAM, ia menegaskan siap membantu BPBD untuk pengiriman air bersih.
Menanggapi masalah ini, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST menghimbau kepada Kapala BPBD dan Dirut PDAM untuk lebih aktif melakukan pemantauan ke daerah yang sudah dipetakan. Ia berharap BPBD dan PDAM bisa menyikapi hal ini dengan serius sebelum timbulnya masalah lebih besar lagi. “BPBD kan sudah memetakan daerah mana saja yang kemungkinan akan mengalami kekurangan air, jadi saya harap mereka harus memantau langsung agar tidak timbul maslah yang tidak kita inginkan,” harapnya. GS-MB