Berbagi Empati, Aksi Solidaritas Banjir Jabodetabek 2 Kembali Akan Digelar Di CFD Renon

Denpasar (Metrobali.com)

Hujan yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) malam menyebabkan banjir dan longsor melanda sejumlah kawasan Jabodetabek pada Rabu pagi (1/1/2020). Sebanyak lima kotamadya di DKI Jakarta terendam dengan ketinggian air bervariasi, di antaranya Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat. Selain DKI Jakarta wilayah Bekasi, Tangerang, Bogor dan sekitarnya juga tidak luput dari terjangan banjir, Korban meninggal di seluruh wilayah Jabodetabek sebanyak 53 orang serta pengungsi 183.530 orang (41.495 KK) 107 titik pengungsian.

Hingga Minggu (05/01) sebagian pengungsi mulai kembali ke rumah untuk membersihkan apa yang tersisa. Namun jumlah yang masih bertahan di pengungsian masih mencapai lebih dari 90.000 jiwa. Bahkan di sejumlah wilayah seperti Banten dan Kabupaten Bogor masih ada yang belum tersentuh bantuan akibat terisolasi. Terputusnya jembatan akibat luapan dan kencangnya arus membuat jembatan amblas dan jalanan tertutup oleh lumpur, membuat akses pemberian bantuan dan proses evakuasi terhambat dan hanya dapat ditempuh menggunakan helikopter.

Sementara itu, Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) serta gabungan tim lainnya hingga saat ini masih melakukan evakuasi dan pendistribusian bantuan keselamatan. Saat ini, secara darurat dibutuhkan perlengkapan berupa perahu karet, terpal, selimut, pakaian dewasa dan anak, pelayanan medis dan obat-obatan, makanan dan minuman, air bersih dan MCK.

Merespon bencana banjir dan tanah longsor yang melumpuhkan Jakarta dan sekitarnya, Aksi Cepat Tanggap Bali bersama dengan MRI Denpasar, Reptile Bali, Komunitas Ketimbang Ngemis Bali, SBDW Akustik, FSLDK Bali, KAMMI Bali, Bujang Rantau dan Biolis cilik Adelia Alika menggelar Aksi Solidaritas Banjir Jabodetabek di CFD, Minggu lalu (5/1). Dengan tagar #TuntaskanBanjirJabodetabek, kegiatan galang dana untuk para korban terdampak banjir berjalan dengan menampilkan permainan biola dan akustik, foto bersama reptile dan edukasi keliling untuk para masyarakat terhadap kondisi terkini yang terjadi di Ibukota dan sekitarnya termasuk cara mencegah banjir dan merawat lingkungan.

“Aksi serupa akan kembali digelar bertempat di CFD pada Minggu 12 Januari 2020 mendatang untuk membantu para korban terdampak, pengungsi dan tim lapangan. Hal ini dilakukan agar banjir yang telah meluluhlantakkan wilayah Jabodetabek ini tidak redup sebab masih banyak korban yang belum terevakuasi dan para penintas yang bertahan berada dalam kondisi yang jauh dari kondusif dan masyarakat lainnya dapat mengetahui dan berbagi empati untuk para korban,” ujar Agus Ma’mun, HOM ACT Bali. (hd)