Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menerima Panitia Karya Agung Betara Turun Kabeh Pura Besakih 2012, di Ruang Kerja Gubernur Bali, Jumat (9/3).

Panitia karya yang dipimpin oleh Bendesa Adat Besakih Wayan Gunatra, meminta dan mengundang Gubernur  Bali Made Mangku Pastika untuk bisa hadir pada Puncak Tawur yang jatuh pada Tilem Kesanga, 22 Maret mendatang. Selain itu Gubernur juga diharapkan hadir pada prosesi Nedunang Ida Betara tanggal 3 April 2012, Puncak Karya 6 April 2012 dan Penyineban yang jatuh pada 17 April 2012 mendatang.

Terkait penyelenggaraan tersebut pula Gunatra menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan untuk penyelenggaraan sebesar Rp 640 juta rupiah dari Pemerintah Provinsi Bali. Ia berharap bantuan itu dapat ditingkatkan sesuai  dengan kebutuhan riil di masa mendatang karena untuk sementara ini kekurangan ditutupi dari dana punia masyarakat.

Gunatra juga mengungkap akibat Permendagri No. 32 2011 tentang pedoman Hibah dan bansos yang berasal dari APBD Kabupaten/Kota, Kabupaten / Kota selain Karangasem  tidak bisa memberikan bantuan kepada Pura Besakih, padahal Pura Besakih diusung oleh seluruh masyarakat Bali di semua Kabupaten/Kota.  “Semua kabupaten punya peiketan di Besakih, namun kami khawatir karena perubahan aturan, bantuan tersebut tidak sampai ke panitia karya,” ujarnya.

Padahal ia melaporkan sebagian bangunan di Pura Besakih mengalami kerusakan dan membutuhkan perawatan. Ia berharap Gubernur menghimbau bahkan membuat aturan bagi Kabupaten/Kota untuk berkontribusi untuk kepentingan pembangunan pura Besakih. Termasuk kepada Kabupaten Karangasem yang selama ini menikmati PAD Pura Besakih sebagai obyek wisata, seharusnya memberi kontribusi lebih kepada Pura Besakih. ‘’Saya berharap seluruh kabupaten dan kota di Bali ikut menjaga dan membangun serta merevisi sejumlah bangunan di areal Pura Besakih,’’ katanya.

Menanggapi hal tersebut Gubernur mengatakan bahwa memang tidak ada aturan yang mengharuskan Kabupaten/Kota  (berkontribusi ke Pura Besakih-red) namun ia berharap adanya kesadaran untuk mencarikan jalan untuk hal tersebut.

Ia mengatakan, Pura Besakih memang perlu ditata. “Apabila sudah ditata, sistem sudah jalan, permasalahan di Pura Besakih lebih mudah diatasi,” ujarnya.

Gubernur juga sudah sempat mengusulkan adanya tambahan pemasukan dari wisatawan asing untuk perlindungan budaya. Menurutnya dana pemasukan ini nantinya jangan masuk ke APBD tapi langsung digunakan untuk kegiatan-kegiatan budaya termasuk kepada pertanian. SUT-MB