Foto : Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra. (Widana Daud/Metro Bali)

 

 

Denpasar (Metrobali.com)–

Perkembangan teknologi digital memunculkan peluang ekonomi digital yang tidak terbatas. Di masa depan, ekonomi digital juga diprediksi akan menjadi kekuatan perekonomian yang sangat besar dan mampu menciptakan jutaan lapangan kerja di Indonesia termasuk Bali. Ekonomi digital ini juga mendorong lahirnya pelaku usaha rintisan (startup) teknologi yang menawarkan berbagai produk digital untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Melihat potensi ekonomi digital dan trend pelaku startup yang kian menjamur, Calon Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra mencanangkan pembangunan technopark (taman teknologi) di seluruh Bali. Harapannya, technopark ini bisa menjadi semacam pendorong lahirnya pelaku usaha startup di Bali untuk menangkap peluang ekonomi digital dan menciptakan lapangan kerja.

“Technopark dibangun untuk mendekatkan akses peluang ekonomi digital ke masyarakat dan menggairahkan generasi muda untuk membangun startup serta menciptakan lapangan kerja,” kata Rai Mantra di Denpasar, Kamis (15/3/2018).

Embrio pembangunan technopark di Denpasar sudah dimulai Rai Mantra sejak menjabat Walikota Denpasar. BCIC (Bali Creative Industry Center) di kawasan Tohpati, Denpasar dijadikan semacam embrio technopark ini. Rencananya technopark di Denpasar akan dibangun di lahan yang lebih luas dan menjadi pusat pengembangan industri kreatif digital serta diharapkan menjadi barometer pengembangan di Bali dan Indonesia. Technopark ini nantinya akan menjadi lokasi untuk produksi pemasaran hingga penelitian industri kreatif digital dan startup digital seperti aplikasi mobile, animasi, konten, situs, dan e-commerce.

Rencananya, technopark ini akan dibangun di seluruh Bali. Namun untuk lokasi detailnya itu harus menyesuaikan dengan seberapa besar potensi ekonomi digital masing-masing daerah yang akan dibangun. “Technopark seperti yang dikembangkan di Denpasar, kita bisa ada patasikan dan interaksikan di daerah-daerah yang bisa cocok dengan kondisi ekonomi digital,” tegasnya. Namun untuk tahap awal, Rai Mantra menyebutkan selain Denpasar, Buleleng sangat potensial dibangun technopark. Hal ini juga sebagai wujud pemerataan pembangunan Bali Utara dan Bali Selatan. “Ada beberapa daerah yang potensial dikembangkan technopark misalnya Singaraja. Tecnopark untuk menggarap peluang ekonomi digital ini bisa memberi peluang kerja kepada masyakat sehingga menekan pengganguran,”ujarnya.

Bagi Rai Mantra, technopark ini merupakan kebutuhan di era kekinian atau zaman now di tengah derasnya perkembangan ekonomi digital. Jadi jangan sampai masyakarat gagap dengan dinamika bisnis dan ekonomi digital ini serta hanya menjadi konsumen dan penonton. “Technopark ini strategi baik dan tepat di zamannya. Masyakat harus diberi akses dan ruang yang lebih dekat menggarap peluang ekonomi digital,”pungkasnya.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha