Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan produksi gabah petani di provinsi itu pada 2014 mencapai 867.000 ton gabah kering giling atau setara 550.000 ton beras.

“Untuk tahun ini kami tidak menargetkan terlalu besar, tetapi hanya naik dua persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika target terlalu tinggi susah juga karena terjadi alih fungsi lahan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana, di Denpasar, Jumat (10/1).

Menurut dia, rata-rata produksi gabah kering giling di Bali per tahun sebesar 850.000 ton dengan total lahan sawah 81.900 hektare.

“Sedangkan produktivitas lahan per hektare sekitar 5,7-5,9 ton gabah kering giling. Hanya saja, rata-rata per tahun di Bali terjadi alih fungsi lahan sawah mencapai 400 hingga 500 hektare,” ujarnya.

Sentra-sentra produksi padi di Bali hingga saat ini masih ada di empat kabupaten yakni di Tabanan, Buleleng, Gianyar dan Badung.

“Produksi tertinggi di Kabupaten Tabanan karena memang lahan di sana yang paling luas yakni mencapai 14.000 hektare,” ucapnya.

Ia menambahkan, produksi gabah kering giling jika dikonversikan menjadi beras menyusut sebesar 35 persen sehingga jika rata-rata produksi gabah kering giling 850.000 ton akan menjadi 500.000-550.000 ton beras.

“Ke depan perlu terus dikembangkan berbagai upaya agar produktivitas padi tinggi, meskipun terjadi penyusutan lahan sawah,” ujar Wisnuardana.

Sementara untuk produksi gabah kering giling pada 2013 pihaknya belum bisa menyampaikan berapa besarannya karena masih dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Prediksi kami tidak akan beda jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sekitar 850.000 ton. Kami tidak berwenang merilis data sebelum disampaikan oleh BPS,” katanya. AN-MB