Nyonya Ayu Pastika1

Denpasar, (Metrobali.com)-

Ketua Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Bali Ny . Ayu Pastika mengajak masyarakat untuk  bisa mencegah terjadinya serangan jantung koroner sejak  dini. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri  seminar  kesehatan dengan tema “Harmoni Keluarga dan Penyakit Jantung Koroner” di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (22/11). Ia Juga menambahkan bahwa dalam mencegah terjadinya serangan penyakit jantung koroner, Yayasan Jatung Indonesia Cabang Utama Bali telah melakukan beberapa kegiatan kepada masyarakat seperti, melaksanakan senam jantung sehat setiap hari Minggu di lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar. Selain itu pihaknya  memperkenalkan sebuah jenis olah raga pencegah serangan penyakit jantung koroner yaitu olahraga skipping, khususnya kepada anak-anak sekolah dengan tujuan untuk mencegah terjadinya serangan pada usia dini. Dengan melakukan sosialisai kepada anak-anak sekolah diharapkan akan menumbuhkan sikap waspada dan sadar terhadap bahaya serangan jantung  untuk kemudia disebarluaskan kepada keluarga dan teman-teman sekitarnya. Masyarakat juga diiingatkan slogan yang mengatakan bahwa peralatan canggih bisa mengobati semua penyakit termasuk sakit jantung koroner tidak sepenuhnya benar. Namun menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan,  berolah raga dan tidak stres itulah yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat. “Termasuk menjaga harmoni keluarga, karena harmoni keluarga adalah salah satu cara mencegah penyakit Jantung koroner,” pungkasnya.

Menurut Ketua Panitia Seminar yang sekaligus juga pemakalah, Dr.dr Ketut Rina, SpPD, SpJP(K), FIHA, bahwa ada banyak faktor yang bisa memicu penyakit Jantung Koroner. Dari faktor tersebut ada yang bisa dihindarkan dan ada juga yang tidak bisa dihindarkani. Yang bisa dihindarkan seperti merokok, makanan-makanan berlemak, alkohol dan jstres. Hal-hal yang tidak bisa dihindarkan misalnya umur,jenis  kelamin, dan gender.  Selain itu untuk bisa mencegah terjadinya serangan penyakit jantung koroner adalah dengan selalu bergerak atau berolah raga, hindari kegemukan.  Rina juga menambahkan bahwa pencegahan akan sangat lebih efektif dan lebih murah daripada mengobati, akan tetapi bila ada serangan jantung kepada seseorang, masyarakat diharapkan untuk mencari pertolongan kepada lembaga yang  tahu cara menangani penyakit jantung seperti Puskesmas, atau rumah sakit dan tidak menangani sendiri di rumah.

Dalam seminar ini juga menghadirkan pemakalah  Prof. Dr. dr Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro. RED-MB