Barongsai Ilustrasi

Jakarta (Metrobali.com)-

Atraksi barongsai yang dipentaskan Tien Lung memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2566 yang digelar di Mal Taman Anggrek.

“Kami ingin menonjolkan keindahan dari budaya peranakan, yang mana budaya ini merupakan hasil asimilasi budaya Indonesia dan Tionghoa. Kedua budaya ini memiliki ciri khas tersendiri, sehingga perpaduannya menciptakan sebuah seni budaya yang elok dan artistik,” kata Manajer Promosi dan Periklanan PT Mulia Intipelangi Elvira Indriasari di Jakarta, Jumat (13/2).

Atraksi itu, katanya, menjadi pembuka dalam sederet kesenian khas peranakan yang dirangkum dalam tema Peranakan Prosperity yang diselenggarakan oleh Mal Taman Anggrek dan Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina).

Elvira mengatakan keindahan dua budaya yang berpadu dalam budaya peranakan itu, juga dapat dilihat dalam kolaborasi kecapi dan Gu Zheng, yang dilanjutkan dengan lagu keroncong berbalut alunan musik peranakan.

“Lagu keroncong ini akan dibawakan juara Indonesia Mencari Bakat 2010 Klantink,” ujarnya.

Pengunjung, katanya, juga akan menikmati musik tradisional peranakan dengan alunan merdu lagu Dayung Sampan yang disuguhkan oleh Klantink dan Nanfeng Nusantara dalam pertunjukan gambang kromong.

Perwakilan dari Aspertina, Aji Chen Bromokusumo, mengatakan rangkaian kegiatan yang ditampilkan itu, akan memperkenalkan kebudayaan peranakan Tiongkok dan Indonesia yang merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.

Program yang dirancang untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek itu, akan berlangsung selama periode 13 Februari-1 Maret 2015.

Serangkaian kegiatan yang akan disuguhkan dalam perayaan Imlek itu, adalah pertunjukan barongsai dan liong akan berlansung selama delapan hari dimulai pada Jumat (13/2), Sabtu (14/2), Selasa (17/2), Kamis (19/2), Jumat (20/2)-Minggu (23/2), dan Jumat (27/2).

Pertunjukan Barongsai Tonggak yang dibawakan Tien Lung akan berlangsung pada Sabtu (14/2), Minggu (15/2), Kamis (19/2), Sabtu (21/2), Minggu (22/2), Sabtu (28/2) dan Minggu (1/3).

Setelah itu, Klantink akan tampil pada Kamis (19/2)-Minggu (22/2). Musik tradisional peranakan diselenggarakan pada Senin (16/2) dan Minggu (22/2).

Kolaborasi kecapi dan Gu Zheng akan tampil selama delapan hari, yakni Sabtu (14/2), Minggu (15/2), Rabu (18/2), Jumat (20/2)-Minggu (22/2), Sabtu (28/2), dan Minggu (1/3).

Kompetisi menghias layang-layang (“Kite Decorating Competition) akan berlangsung pada Sabtu (21/2)-Minggu (22/2) yang juga disertai kompetisi kostum pakaian Tiongkok anak-anak.

Selain itu, “Late night shopping fever” akan diadakan selama dua hari pada 14 dan 28 Februari pada pukul 21.00-24.00 WIB.

Kegiatan yang akan menutup serangkaian acara itu, adalah “Eat for prosperity” pada Senin (9/2)-Minggu (1/3). Kegiatan makan bersama itu akan menawarkan potongan harga hingga 50 persen. AN-MB