Kapal LCT mengangkut 3 mesin dan peralatannya dari Benoa

 Denpasar (Metrobali.com)-

Krisis listrik di kepulauan Nusa Penida belum juga berakhir, menyusul rusaknya 1 unit pembangkit di PLTD Kutampi sejak 13 Juni silam. Akibatnya pemadaman bergilir terpaksa dilakukan karena persediaan daya saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kondisi ini membuat masyarakat, khususnya para pengusaha kecil mengeluh akibat usahanya tak bisa berjalan normal.

Mengatasi hal ini PLN Distribusi Bali memindahkan 3 unit pembangkit milik PT Indonesia Power di Pesanggaran untuk diopeasikan di Nusa Penida. Mesin pembangkit yang memiliki kapasitas masing-masing 1.3 MW dikirim melalui Pelabuhan Benoa Sabtu 5/6 kemarin. Diperkirakan Sabtu sore akan tiba di Pelabuhan Nusa Penida. Molornya waktu keberangkatan yang sebelumnya diperkirakan hari Jumat 4/6, disebabkan karena kapal pengangkut mesin yang memiliki berat melebihi 20 ton setiap unit disebabkan karena faktor cuaca yang tidak kondusif sehingga kapal tidak bisa melewati rute normal.

Kapten kapal Crafting Tank (LCT) Mitra Anugrah Perdana yang memuat pembangkit dan peralatannya ke Nusa Penida, Sugeng Hariyadi membenarkan cuaca memang tak bersahabat membuat kapal harus memutar mengambil rute yang tak biasa. “Bayangkan perjalanan dari Surabaya menuju Benoa kami membutuhkan waktu hingga 60 jam, kalau normal bisa ditempuh dalam 40 jam”, ujar Sugeng yang sudah 18 tahun berpengalaman dalam berlayar. Perjalanan dari Benoa ke Nusa Penida diperkirakan akan lebih cepat karena arah kapal sejalan dengan gerakan arus laut. “Bila cuaca tidak ekstrim, Sabtu sore diperkirakan sudah berlabuh di Nusa Penida”, tambah Sugeng.

Peralatan dan 3 mesin pembangkit di atas kapal LCT

Sementara itu Humas PLN Distribusi Bali, Wayan Redika mengaku bersyukur ketiga mesin pembangkit itu sudah bergerak ke Pulau Nusa. Meski sedikit terlambat, pihaknya mengaku lega, karena yang diharap dan dinantikan masyarakat di tiga Nusa (Nusa Penida, Nusa Ceningan, Nusa Lembongan) akan segera bisa direalisasikan. Menurut Wayan Redika, setibanya mesin tersebut di Nusa Penida, segera akan diinstalasi di PLTD Kutampi, diharapkan Senin, 7/6 besok secara bertahap sudah bisa masuk sistem, sehingga tidak terjadi lagi pemadaman bergilir. Karena itu, meski ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemda Klungkung dan Tripika di Nusa Penida, untuk kelancaran proses instalasinya ia berharap agar masyarakat bisa membatu kalau memang dibutuhkan. “Memang kami tidak bisa memenuhi harapan masyarakat agar dilakukan recovery secepatnya, kami sudah berencana ternyata ada kondisi yang membuat rencana itu tidak berjalan mulus,” jelas Wayan Redika. Karena itu, Humas yang juga seniman ini meminta agar masyarakat Nusa bisa memaklumi kondisi yang terjadi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rusaknya salah satu mesin pembangkit sejak 13 Juni 2014, menyebabkan neraca daya di sistem tiga Nusa mengalami defisit hingga 1.2 MW, sehingga harus dilakukan pemadalan bergilir. Daya mampu PLTD Kutampi sebelum terjadi kerusakan permanen di salah satu mesin mencapai 3.65 MW, sedangkan beban puncak yang pernah terjadi 3.50 MW. Masuknya tiga unit mesin baru ke dalam sistem dengan daya mampu total 3.9 MW ditambah dengan mesin yang masih beroperasi saat ini, akan memperkuat neraca daya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kepulauan Nusa Penida. “Karena keterbatasan pasokan, memang ada sejumlah daftar tunggu di tiga Nusa, dengan masuknya pembangkit yang baru PLN memiliki kesiapan untuk melayani”, tandas Redika. RED-MB