ILUSTRASI ANGIN
Buleleng, (Metrobali.com) –
Angin puting beliung oleh masyarakat Desa/Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng menyebutnya dengan nama angin ucur-ucur. Angin ucur-ucur selama ini menjadi momok masyarakat setempat. Bagaimana tidak, pasalnya setiap angin ini datang maka musibahpun terjadi, baik itu berupa tanah longsor atau banjir bandang. Seperti yang terjadi pada Kamis, (26/1) sekitar pukul 15.00 Wita, kehadiran angin yang sangat ditakutinya itu menerjang perbukitan yang ada di Desa Tejakula. Akibat dari peristiwa tersebut, terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang yang disertai bebatuan menyapu Dusun Antapura. Dampaknya jalan dusun menjadi tertimbun bebatuan besar, serta pipa air bersih bocor dengan kerusakan yang cukup parah. Dengan kondisi seperti itu, sebanyak 50 KK di Dusun Antapura terkesan menjadi terisolir akibat jalan tertimbun bebatuan besar. Dan yang lebih miris lagi, dengan adanya pipa air bersih bocor, maka sekitar 4000 warga di Desa Tejakula terancam krisis air bersih. “Angin ucur-ucur secara tiba-tiba datangnya dan menghantam perbukitan yang ada disebelah barat. Selanjutnya bukit yang dihantam itu menjadi longsor dan banjir yang diiringi bebatuan” demikian diungkapkan Kelian Dusun Antapura, Ketut Wiyadnya saat ditemui media, Jumat (27/1)
Lebih lanjut ia mengatakan dampak dari peristiwa ini, bila dihitung secara materiil cukup besar dan yang terlihat mengalami kerugian yang cukup besar, terdapat 3 KK, diantaranya Ketut Grandut mengalami kerusakan total pada rumah dan pelinggih. Disamping itupula tanah perkebunan seluas 31 are  yang berisi tanaman rambutan, kelapa dan mangga menjadi rusak. Selanjutnya Gede Sedana, tanahnya seluas 4 are tertimbun bebatuan, serta tanah milik Ketut Srimada seluas 15 are yang berisi tanaman rambutan juga mengalami kerusakan.”Patut disyukuri, dengan kesigapan aparat, dimana kerusakan jaringan pipa air bersih sudah bisa ditagani dengan dilakukan pergantian pipa oleh pengelola air bersih dari BUMDes Tejakula. Sehingga krisis air bersih yang terancam dialami warga sudah tidak lagi terjadi” jelas Wiyadnya.
Kesigapan dari BPBD yang dibantu TNI, Polri dan warga setempat terlihat juga melakukan pembersihan terhadap material longsor dan banjir. Sehingga, jalan yang tertutup sudah bisa dilalui.”Sebelum kami mengambil langkah pembersihan terhadap material yang menutup jalan. Terlebih dahulu kami melakukan pemetaan. Dan kami secara langsung melakukan penanganan pasca bencana terjadi. Mobil tangki membawa air bersih juga sudah kami distribusikan bagi warga yang mengalami krisis air bersih” ujar Kepala BPBD Buleleng,  Subur.”Selain melakukan pembersihan material, kami juga menggelontorkan sembako bagi korban bencana” ujarnya menambahkan. GS-MB