yoga

Denpasar (MetroBali.com)-

Alam dan lingkungan Bali merupakan daya tarik utama pariwisata yoga. Sebab pariwisata yoga memerlukan atmospir yang baik, untuk kesegaran dalam pernapasan dan menenangkan pikiran.

Demikian I Gede Sutarya, peneliti pariwisata yoga dan spiritual di Denpasar, Rabu (18/11). Hal itu disampaikan dalam rangka publikasi hasil penelitiannya tentang daya tarik pariwisata yoga di Bali, dengan mengambil tempat studi di Sanur.

Dosen IHDN Denpasar ini mengatakan, budaya Bali, dan etnis Bali yang beragama Hindu juga merupakan daya tarik tersendiri. Budaya dan etnis Bali sangat mendukung orisinalitas yoga, yang memang berasal dari masyarakat Hindu. Karena itu, pariwisata yoga menjadi berkembang di Bali. “Etnis Bali yang beragama Hindu juga merupakan pendukung orisinalitas yoga,” tegasnya.

Menurutnya, perpaduan antara alam, budaya, dan etnis merupakan pendukung utama untuk pengembangan pariwisata yoga di Bali. Pariwisata jenis ini sangat digandrungi wisman belakangan ini. Studio-studio di Sanur, selalu penuh dengan wisman. “Setiap latihan sekitar 20 wisman bergabung dalam studio-studio tersebut, ini luar biasa,”ujarnya.

Sutarya yang juga penyusun Kalender Bali ini menjelaskan, yoga telah berkembang di Bali sejak spa-spa menjadi daya tarik hotel di Nusa Dua. Ketika itu, spa selalu bergandengan dengan yoga. Perkembangan di Nusa Dua ini mendorong perkembangan sejenis di Sanur, dan Ubud. Pasca tahun 2000, terutama sejak Film Eat, Pray, and Love, yoga semakin popular di Bali. “Film tersebut betul-betul telah memposisikan pariwisata Bali pada posisinya kembali,”katanya bersemangat.

Pencarian yoga ke Bali, katanya, tidak merupakan pencarian yang bersifat keagamaan. Pencarian wisman ini merupakan pencarian sekuler, yang disebut dengan pencarian wellness (kebugaran). Jadi, tidak berkaitan langsung dengan agama, tetapi berkaitan dengan pencarian untuk kesehatan diri. “Ya ini tujuan untuk wellness, belum spiritual,”ujarnya.

Dia mengakui, yoga dalam masyarakat Hindu memiliki tujuan spiritual, yaitu kebahagian abadi. Samadhi dalam proses yoga merupakan pencapaian tertinggi, tetapi tidak ada yang bisa menjelaskan apakah itu samadhi. Sebab seseorang yang berada dalam samadhi, tidak akan berkata apapun lagi. “Mereka hanya bisa menunjukan jalan ke sana, tetapi rasanya harus dirasakan sendiri melalui pengalaman sendiri,”katanya.

Pencapaian seperti itu, lanjutnya, memang masih jauh. Bagi wisman yang terpenting adalah badan sehat, dan pikiran rileks. Kondisi badan dan pikiran seperti itu, akan mengalirkan kebahagiaan ke dalam diri, walaupun sementara waktu. Karena itu, yoga perlu dilatih berkesinambungan untuk mencapai kebahagiaan yang berkesinambungan juga. “Memang harus latihan terus-menerus. Kitab yoga menyebutkannya sebagai abhyasa yang artinya latih, latih dan terus latih,”tegasnya. SU-MB