Delapan sulinggih muput upakara Mendak Toya di Telaga Tista Bebandem,  Kecamatan Bebandem (18-7-20110) dihadiri Bupati Karagasem I Wayan Geredeg., SH dan perwakilan anggota Subak se – Kabupaten Karangasem. Pelaksanaan Upacara Mendak Toya di pusat sumber air Telaga Tista yang merupakan salah satu upacara ritual memohon anugrah kerahayuan jagat.

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH mengatakan, adapun makna dari Mendak Toya adalah untuk ngrastiti ngeningang jagat, agar beliau tetap memberikan anugrah  kesejahteraan bagi umat,  termasuk dalam rangka melestarikan dan memberdayakan keberadaan lembaga subak.  Kepada Camat dan Perbekel diminta Bupati Geredeg, agar menindaklanjuti pelaksanaan  kegiatan tirta yatra – mendak toya dimasing-masing Kecamatan sebagai tindak lanjut ditingkat Kabupaten. Disamping itu, melalui pelaksanaan upacara Mendak Toya ditingkat Kabupaten diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan Tri Hita Karana yakni  hubungan antara manusia dengan Tuhan, mausia dengan manusia dan manusia dengan alam.

Sumber air Telaga Tista sejauh ini merupakan sumber suplay air untuk mengairi  beberapa desa antara lain Subak dilingkungan Bungaya,  Asak, Timbrah, Bugbug, Tenganan dan keterlibatan masyarakat  dalam satu  Kabupaten. Untuk pelaksanaannya setiap tahun dilakukan secara bergantian di masing-masing Kecamatan asalkan memungkinkan tempatnya mengingat diikuti oleh semua subak se Kebupaten Karangasem.

Sulinggih yang muput saat itu antara lain Ida Pedanda Istri Rai dari Geria Jelantik Culik, Ida Padanda Gede Pasuruan dari Geria Kawan Sibetan Bebandem, Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar  dari Geria Sidemen, Ida Pedanda Istri Kania dari Geria Rendang Kelor Subagan, Ida Pedanda Gede Tangkeban dari Geria Manggis Kecamatan Manggis, Ida Pedanda Gede Made Gunung dari Geria Gunung Biau Muncan, Ida Pedanda Gede Bukit Kemenuh dari Geria Kawan Singarata Rendang.