Keterangan foto: Founder dan CEO Mimpi Frank de Witte menunjukkan Kasur Mimpi kepada awak media di Villa The Sanctuary Bali, Canggu, Badung, Jumat (12/10/2018).

Badung (Metrobali.com)-

Pernahkah mendengar kasur yang dikemas ke dalam kornpartemen kecil? Mimpi, startup rintisan teknologi dan gaya hidup adalah merek kasur pertama di Indonesia tanpa pegas yang menciptakan kasur busa premium dan mewah namun terjangkau untuk semua orang di Indonesia.

“Kasur Mimpi adalah kasur pertama di Indonesia yang dikemas dalam sebuah kotak dan menawarkan kenyamanan untuk berbagai aktivitas di atas tempat tidur,” kata pendiri (founder) dan CEO Mimpi Frank de Witte bersama co-founder Thomas Stroo dalam konferensi pers di Villa The Sanctuary Bali, Canggu, Badung, Jumat (12/10/2018).

Berkat teknologi kembangan Belgia dan telah teruji, Kasur Mimpi mengusung teknologi kompresi seperti vakum yang bisa membuat kasurnya dilipat kecil, dan dikemas di dalam paket kotak berukuran sekitar  tinggi 1 meter dan lebar sekitar 30 cm. Pengemasan dalam boks kecil ini juga memudahkan pengiriman.

Ketika pembeli atau konsumen membawa pulang kasur dan membuka kemasan yang terkompresi tersebut secara otomatis akan mengembang kembali dengan sendirinya ke ukuran awal. Hal ini terbukti ketika Frank de Witte mendemonstrasikan secara langsung pembukaan kasur ini dari kemasan.

Hanya dalam hitungan beberapa menit matras/kasur  ini sudah mengembang dan bisa langsung dipakai. “Namun kasur ini akan mengembang sempurna ke ukuran sebenarnya dalam satu jam,”imbuhnya.

Mimpi juga mengizinkan pelanggan untuk mengatur jadwal pengiriman melalui portal backend otomatisnya. Mimpi akan mengirim pesanan sesuai waktu yang  diminta

Kasur Mimpi sendiri diproduksi di Indonesia,dan dirancang dari empat lapisan busa berkualitas premium. Busalateks Mimpi, memoryfoam, high-resiliencefoam, dan firm-support base foam.

Dijual khusus secara online baik di website www.mimpi.co.id maupun di sejumlah market place terkenal seperti Tokopedia dan Lazada, Kasur Mimpi ingin mempertahankan harga terjangkau dan koneksi langsung dengan pelanggan Indonesia demi memenuhi segala kebutuhan untuk mencapai kualitas tidur terbaik.

Kasur ini dijual mulai hanya Rp 5 juta hingga Rp 11 juta tergantung ukuran dengan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Dilengkapi juga dengan garansi teknologi selama 10 tahun. Menariknya, ada promo diskon sebesar 800 ribu untuk pembelian sampai akhir tahun 2018.

Mimpi juga menawarkan program 100 malam percobaan dan gratis pengiriman ke seluruh Indonesia. Konsumen yang tidak puas selama massa trial ini bisa mengembalikan kasur ini. “Sejauh ini persentase konsumen yang mengembalikan kasur ini setelah 100 hari sangat kecil,” ungkap Frank de Witte.

Mimpi diciptakan untuk siapa saja dari anak-anak, dewasa hingga lansia. Kasur ini juga sangat higienis, tahan debu, anti bakteri. Kasur tetap dingin walaupun ada perubahan suhu dalam ruangan.

“Kasur pada umumnya bentuknya hanya bertahan 2 tahun. Tapi bentuk Kasur Mimpi akan bertahan selama 10 tahun,” terang Frank de Witte.

Pria asal Belgia yang sudah 10 tahun tinggal di Indonesia ini menambahkan Kasur Mimpi ini juga mengusung berbagai kelebihan dengan tidak hanya menawarkan tidur berkualitas. Mimpi membuat tidur lebih nyenyak sehingga menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Sebab tidur lebih nyenyak juga mampu menjamin keselamatan fisik dan mental serta mendorong semangat di pagi hari termasuk memberikan kebahagiaan.

“Kasur kita gunakan sepanjang hidup. Kualitas hidup sepanjang hari juga kita dapatkan dari tidur yang berkualitas di atas sebuah kasus yang juga berkualitas. No good sleep, no good day (tanpa tidur yang nyenyak tiada hari yang naik-turun),” ujar Frank de Witte.

Kehadiran Kasur Mimpi ini sebenarnya berawal dari pengalaman pribadi sang pendiri bersama istri ketika kesulitan menemukan kasur yang sesuai kebutuhannya. Kasur konvensional juga ribet sebab ukuran yang besar menyulitkan proses pengiriman.

Pelanggan juga kerap tidak yakin mendapatkan kasur yang sesuai dengan yang mereka beli. Informasi yang diberikan penjual/produsen kerap tidak akurat. Adanya perbedaan harga yang mencolok dibayar produk serupa.

Model kasur juga sering membingungkan ditambah  lagi orang sales yang mengganggu. Belum lagi hitungan diskon yang aneh. Pengiriman yang kurang efisien  serta kasur sulit dipasang.

“Saat mencari kasur saya kadang beruntung, kadang rugi. Lalu saya lakukan investigasi untuk mencari solusi. Saya bahkan sampai keliling ke sejumlah negara Asia dan bertemu para pakar kasur. Lalu saya buat desain dan menggunakan teknologi kompresi dari Belgia. Setelah jadi produk Kasur Mimpi ini saya  jual secara online,” ujar pria yang memperistri wanita asal Jakarta itu.

Pihaknya sangat optimis keberadaan kasur ini diterima olah pasar Indonesia. “Kasur Mimpi ini salah satu mimpi saya yang terwujud. Saya juga mengajak masyarakat jangan takut bermimpi dan mewujudkan mimpi itu,” pungkas Frank de Witte.

Pewarta: Widana Daud

Editor     :  Hana Sutiawati