Denpasar (Metrobali.com) 

Dampak Pandemi Covid-19, Weekend Market KEBON Vintage Cars Jadi Wadah tempat Bertemunya Usaha Kecil secara intensif dengan suasana santai penuh keakraban, hingga kini sekitar 80 UMKM yang terdampak mengadu peruntungan di arena UMKM sekaligus mengembangkan jaringan (link) bisnis di museum mobil klasik di Denpasar Bali ini.

“Jumlah ini masih bisa bertambah lagi mengingat tidak ada yang tahu kapan kondisi ini akan membaik, namun animo pengunjung yang berkunjung ke tempat ini sangat tinggi, apalagi berbagai sarana hiburan musik dan TVWall secara nonstop memutar film-film dokumenter berkisar legenda mobil-mobil klasik dunia,” kata Jos Darmawan, pemilik wisata otomotif “Kebon Vintage Cars” di kawasan Biaung Denpasar Bali, Minggu (21/2/2021).

Saksikan keseruan weekend market hari ini, tampilan UMKM dengan berbagai kuliner, clothing, diecast, Part mobil klasik dan penampilan khusus dari The Hydrant Band, Show me your talent (final) dan ada pula Indonesia Custom Convention IlI dengan seratusan diecaster yang sedang berkompetisi dengan peserta secara nasional, “Ayo datang ke Kebon Vintage Cars setiap hari Sabtu dan Minggu mulai.jam 10.00-18.00 wita, jangan lupa wajib pakai masker!” Kata Jos mengingatkan.

Kita banyak kumpulan mobil unik. Mulai dari yang sangat tua, sampai tahun 70an. Ini daya tarik untuk foto, mengetahui sejarah transportasi di Indonesia. Di sini banyak mobil-mobil unik dan langka,” ujarnya.

Mobil khusus yang ada di Kebon Vintage Cars, yakni mobil dengan merk Plymouth tahun 1947 yang pernah dimiliki oleh Ibu Fatmawati, yakni istri pertama Presiden Indonesia, Ir. Soekarno. Kata Jos, ada juga mobil keluaran tahun 1927, yang sempat diikutkan dalam konvoi pembukaan pariwisata bagi wisatawan domestik pada 9 Juli lalu.

“Yang paling tua disini ada mobil keluaran tahun 1913, jenis Ford T buatan Amerika,” tutur Jos.

Terkait Kebon Vintage Cars yang dijadikan tempat pengembangan UMKM saat ini, merupakan kepedulian dengan sesama teman yang terdampak atas pandemi .

Seperti diketahui, Dukungan dan stimulus yang diberikan untuk UMKM dari Pemerintah juga cukup banyak, namun mengingat cakupan Pemerintah sangatlah luas, belum lagi sistem dan birokrasi berlapis yang tentu saja membutuhkan waktu, membuat stimulus ini masih belum dapat dirasakan secara merata. Sementara, usahawan yang existing sudah sangat membutuhkan bantuan, ditambah lagi usahawan baru, yaitu mantan karyawan yang terkena PHK atau yang dirumahkan. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah baru juga bagi kita semua,” pungkas Jos. (HD)